Darilaut – Indonesia bersama negara ASEAN selama 2 hari membahas berbagai upaya konservasi alam dan keanekaragaman hayati, secara virtual.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menjadi tuan rumah pertemuan ASEAN Working Group on Nature Conservation and Biodiversity (AWGNCB) ke-30 pada Selasa (21/10) dan Rabu (22/10) 2020.
Kelompok Kerja ASEAN ini dibentuk untuk mengintensifkan kerja sama dalam bidang konservasi keanekaragaman hayati, pemanfaatan berkelanjutan serta promosi lingkungan yang bersih dan hijau di kawasan ASEAN.
Saat pembukaan, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), KLHK, Wiratno, mengajak seluruh negara anggota ASEAN agar menjadikan bumi sebagai tempat yang layak untuk hidup.
Untuk itu, ASEAN harus terlibat aktif dalam pembahasan Kerangka Kerja Biodiversity Pasca-2020. Dengan mempertimbangkan kemampuan mobilisasi sumber daya, teknologi, pembagian keuntungan yang adil, serta memperkuat implementasi agenda global lainnya, termasuk target Perjanjian Paris.
Menurut Wiratno, perlu pengembangan berbagai alternatif dan mekanisme pembagian manfaat bagi masyarakat dan lingkungan, serta menterjemahkan ke dalam bentuk konkrit di lapangan.
Wiratno mencontohkan Tangkahan di Taman Nasional Gunung Leuser yang berhasil mentranformasi masyarakat aktor illegal logging menjadi aktor ekoturisme.
Komentar tentang post