Darilaut – Tahun 2023 ini, daerah potensi di Indonesia yang sudah teridentifikasi mengandung Logam Tanah Jarang atau Rare Earth Elements (REE) sudah bertambah. Status eksplorasinya juga sudah ditingkatkan.
Logam Tanah Jarang terdiri dari 17 unsur yaitu lanthanum (La), cerium (Ce), praseodymium (Pr), neodymium (Nd), promethium (Pm), samarium (Sm), europium (Eu), gadolinium (Gd), terbium (Tb), dysprosium (Dy), holmium (Ho), erbium (Er), thulium (Tm), ytterbium (Yb), and lutetium (Lu) termasuk Scandium (Sc) dan Y (Yttrium).
Kepala Pusat Sumber Daya Geologi – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Iwan Setiawan, mengatakan potensi pemanfaatan Logam Tanah Jarang sangat luas. Contohnya, magnet permanen untuk mobil listrik dan turbin angin, monitor LED, handphone, laptop, kamera, kulkas, lampu LED, bahkan earphone, kacamata dan sepeda listrik.
Iwan mengatakan di Indonesia Logam Tanah Jarang, seperti samarium (Sm), gadolinium (Gd) dan ytterbium (Yb), dimanfaatkan di bidang kedokteran sebagai pendeteksi sel kanker, cerium (Ce) di bidang pertahanan digunakan untuk cat anti radar, dan neodymium (Nd) digunakan sebagai magnet pintar dan material nano.
Logam Tanah Jarang merupakan unsur-unsur substitusi yang terbentuk pada mineral pembentuk batuan, kata Iwan dalam ‘Studium Generale Mahasiswa PEP Bandung’, Senin (29/5).
Komentar tentang post