redaksi@darilaut.id
Senin, 30 Januari 2023
26 °c
Jakarta
28 ° Sab
27 ° Ming
28 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Home » Berita » Ini Keunikan Babirusa

Ini Keunikan Babirusa

redaksi redaksi
29 Juni 2021
Kategori : Berita, Konservasi
Babirusa sulawesi/Sulawesi Babirusa (Babyrousa celebensis) di kawasan Suaka Margasatwa Nantu, Gorontalo.  FOTO: DARILAUT.ID

Babirusa sulawesi/Sulawesi Babirusa (Babyrousa celebensis) di kawasan Suaka Margasatwa Nantu, Gorontalo. FOTO: DARILAUT.ID

Darilaut – Ahli anatomi dari The University of Edinburgh, Scotland, United Kingdom, Dr Alastair A Macdonald, mengatakan babi rusa memiliki beberapa keunikan.

Berdasarkan hasil studi Macdonald, keunikan babi rusa seperti pada lambung, pertumbuhan gigi taring atas, serta bagaimana hewan ini berkomunikasi dan menandai wilayah habitatnya.

Melansir Ipb.ac.id, lambung babirusa sangat unik mulai dari anatomi, histologi dan ultrastrukturnya yang sangat berbeda dengan babi domestik. Bagian permukaan lambung babirusa memiliki permukaan, yang dilihat secara ultrastruktur seperti sarang lebah. Terdapat banyak sekali mikroorganisme yang hidup di sana.

Dr Macdonald mengumpamakannya sebagai ‘kebun binatang mikroba’ di dalam sarang ‘lebah’ (microbiotic ‘zoo’ inside ‘honeycomb’). Mikroflora ini memfasilitasi pencernaan di lambung Babirusa.

Tak kalah menarik adalah tentang pertumbuhan gigi taring pada babirusa. Gigi taring atas babirusa tumbuh ke atas dan menembus kulit wajah. Pertumbuhan gigi taring atas yang tidak biasa ini menyebabkan penampilan unik dari hewan ini.

Dalam risetnya, Macdonald mengamati ratusan tengkorak Babirusa yang terdapat pada berbagai museum di seluruh dunia.

Babirusa memiliki keunikan lain dalam berkomunikasi dan menandai wilayahnya. Hewan ini mengeluarkan bau (scent) dari kelenjar di bawah mata (infraorbitalis) yang akan digesekkan ke batang pohon muda atau saat ia berkubang di lumpur.

Yang menarik, hal ini dikonfirmasi dari informasi penduduk lokal, ketika membawa Macdonald pada perjalanannya di Pulau Buru.

Koleksi museum dan perjalanan Macdonald ke berbagai negara membantunya dalam mendalami ilmu anatomi.

“Koleksi museum merupakan materi penelitian yang sangat bernilai yang dapat dimanfaatkan untuk penelitian anatomi,” kata Macdonald, seperti dikutip dari Ipb.ac.id, Senin (28/6).

Koleksi museum telah membawa Macdonald menghasilkan penelitian tentang perkembangan foramen ovale pada jantung fetus berbagai jenis hewan karnivora keluarga kucing-kucingan, seperti singa, harimau, macan salju (snow leopard), kucing liar (ocelot) dan keluarga anjing. Kemudian, serigala, serigala merah, hyaena, anjing liar (dhole), dan beruang kutub.

Menurut Macdonald, ada banyak karya seni yang jika ditelusuri, kemungkinan idenya berasal dari babirusa.
Macdonald memberikan contoh lukisan di awal masa peradaban Cina. Perhiasan nanyue jade ini dari 2140-an tahun yang lalu. Selanjutnya, topeng Rangda di Bali, hingga berbagai jenis topeng Malanggan dari Pulau New Ireland di Papua Nugini.

Hal ini sekaligus menimbulkan pertanyaan dari mana mereka melihat babirusa pada masa itu.

“Mungkin saja sudah terjadi interaksi masyarakat dan mereka telah melakukan perjalanan hingga ke Sulawesi, atau ada yang membawa Babirusa dari Sulawesi kala itu,” katanya saat memberikan materi yang berjudul “How Interest in Anatomy was Stimulated” dalam Special Lecture, Sabtu (26/6).

Acara ini diprakarsai oleh Prof Srihadi Agungpriyono dari Divisi Anatomi, Histologi dan Embriologi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB Univeristy dan dihadiri sekitar 60 dosen dan peneliti anatomi veteriner dari sembilan universitas di Indonesia.

Tags: BabirusaIPB University
Bagikan3Tweet2KirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Peredaran satwa liar jenis burung digagalkan di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, pada Sabtu 28 Januari 2023. FOTO: BB KSDA JAWA TIMUR/KSDAE
Berita

Peredaran Seribu Burung Ilegal Digagalkan di Pelabuhan Tanjung Perak

30 Januari 2023
Paus Bryde jenis Balaenoptera edeni, ditemukan mati terdampar pada Kamis 19 Januari 2023 di Pantai Munggu, Krobokan, Badung, Bali. FOTO: BPSPL DENPASAR/KKP
Berita

Paus Bryde Ditemukan Membusuk di Pantai Badung

30 Januari 2023
Ilustrasi bibit siklon tropis. GAMBAR: ZOOM.EARTH
Berita

4 Bibit Siklon Tropis di Dekat Wilayah Indonesia

29 Januari 2023
Next Post
Kawanan Babirusa (Babyrousa celebensis) mengunjungi tempat berasa garam untuk mendapatkan mineral dalam membantu pencernaannya di kawasan Suaka Margasatwa Nantu, Gorontalo. FOTO: DARILAUT.ID

Ada 4 Jenis Babirusa, 1 Telah Punah

Masker. FOTO: DARILAUT.ID

Solusi Limbah Masker

Komentar tentang post

REKOMENDASI

Kapal Baruna Jaya IV Memiliki Kemampuan Mendeteksi Obyek Bawah Laut

Pemimpin Dunia Mengarahkan Perhatian Pada Polusi Plastik

Banjir Rendam 9 Desa di Kabupaten Kendal

Dewan Pakar ISKINDO Menyoroti Bahaya Sampah Plastik di Laut

ANNI: KKP Rumah Bagi Nelayan

Penangkap Ikan dengan Bom Rakitan Ditangkap di Banggai Laut

TERBARU

Peredaran Seribu Burung Ilegal Digagalkan di Pelabuhan Tanjung Perak

Paus Bryde Ditemukan Membusuk di Pantai Badung

4 Bibit Siklon Tropis di Dekat Wilayah Indonesia

Kepala BNPB Ingatkan Banjir dan Longsor di Manado Kejadian Berulang

Tahun 2023 Kemenhub Layani 177 Trayek Angkutan Laut

Pemberitaan Berperspektif Keberagaman Perlu Diperkuat

TERPOPULER

  • Ikan karang Amphiprion ocellaris, Sulawesi, Indonesia (Randall, 1998) dan Amphiprion percula, Papua New Guinea (Allen & Erdmann, 2012) contoh yang mendukung spesiasi alopatrik.

    Teori Spesiasi Geografis Ikan Karang

    27 bagikan
    Bagikan 11 Tweet 7
  • Kuda Laut, Ikan yang Dipercaya Dapat Menyembuhkan Berbagai Penyakit

    231 bagikan
    Bagikan 98 Tweet 56
  • Biogeografi Ikan di Kawasan Segitiga Terumbu Karang

    6 bagikan
    Bagikan 2 Tweet 2
  • Mengapa Orca Tidak Memangsa Manusia di Alam Liar?

    31 bagikan
    Bagikan 13 Tweet 8
  • Pemanasan Laut, Ini Dampak Bagi Ekosistem dan Manusia

    25 bagikan
    Bagikan 10 Tweet 6
  • Enam Aplikasi Digital Nelayan Indonesia

    416 bagikan
    Bagikan 174 Tweet 101
  • Tantangan Teknologi Penangkapan Ikan yang Efektif dan Ramah Lingkungan

    16 bagikan
    Bagikan 15 Tweet 0
  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Pemilu dan Pemilihan
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Travel

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk