Darilaut – Masih ingat dengan paus orca bernama Tahlequah (J35), yang selama 17 hari mendorong bangkai anaknya Juli 2018 lalu?
Minggu (6/9) Tahlequah baru saja melahirkan. Seperti yang dikabarkan para peneliti paus orca Juli 2020, Tahlequah terlihat hamil. Berdasarkan perbandingan 2 foto udara pada 2019 dan 2020, para peneliti menganalisis tentang kehamilan tersebut.
Peneliti Cetacean Quad Finn melalui akun Twitter @Quad_Finn menginformasikan “Tahlequah (J35) berhasil melahirkan anaknya malam ini!”
Tahlequah adalah orca yang menyentuh hati jutaan orang di seluruh dunia pada 2018 ketika anaknya mati dan dia terlihat mendorongnya selama 17 hari. Tahlequah menolak untuk melepaskan bangkai anaknya yang baru dilahirkan. Selama 17 hari keluarga paus orca ini berkabung.
Kisah Tahlequah ini pada 24 Juli 2018 di perairan Victoria, British Columbia. Ketika dilahirkan, bayi orca ini sempat berenang. Namun, tak mampu bertahan untuk hidup.
Ketika tim Center for Whale Research (CWR) atau Pusat Penelitian Paus yang tiba di perairan tempat J35 melahirkan, bayi orca ini sudah meninggal. Dalam keadaan meninggal, bayi orca ini masih saja dibawa ibunya.
Dalam siaran pers CWR, saat itu, bangkai bayi orca ini beberapa kali tenggelam. Tetap saja sang induk mengambil dan membawa bayinya, dengan cara mendorong.
Keluarga orca ini telah menempuh perjalanan ratusan mil dengan ibu orca yang terus membawa bangkai bayi orca.
Seorang penduduk Pulau San Juan, dekat Eagle Cove melihat keluarga paus orca ini seperti melakukan ritual atau upacara. Saat matahari terbenam, sekelompok orca perempuan dengan jumlah lima sampai enam berkumpul di mulut teluk.
Mereka membentuk lingkaran di atas permukaan laut. Kelompok paus orca ini membuat gerakan melingkar yang harmonis selama hampir dua jam.
Kini setelah 2 tahun dan Tahlequah kembali melahirkan, apakah anaknya dapat bertahan hidup? Semoga Tahlequah dan bayi orca yang dilahirkan tetap sehat dan dapat bertahan hidup.*
Komentar tentang post