Jakarta – Kapal Riset Baruna Jaya I milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Rabu (31/10) siang, menemukan sinyal black box (kotak hitam).
“Insha Allah kami temukan indikasi sinyal black box berdasarkan ping locator,” kata Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan (Teksurla) BPPT M Ilyas, Rabu (31/10).
Ilyas turut dalam Operasi SAR Lion Air T610 – Tanjung Kerawang. Baruna Jaya bersama KNKT telah menurunkan alat ping locator untuk menyusuri keberadaan black box Lion Air JT610.nya
“Semoga dengan usaha kami dan doa seluruh masyarakat, kami bersama KNKT dan Basarnas dapat segera menemukan black box tersebut,“ kata Ilyas.
Ilyas mengatakan, tim Baruna Jaya juga telah menurunkan peralatan USBL Transponder. Alat pengendus sinyal black box itu dicelupkan ke laut, sebagai upaya tambahan untuk mengoptimalkan pencarian.
“USBL Transponder kerjanya mirip-mirip dengan Ping Locator. Kami ya akan memaksimalkan seluruh potensi teknologi yang ada di kapal Baruna Jaya I BPPT ini, untuk melacak sinyal black box,” ujarnya.
Turunkan ROV
Sementara Katim Operasi SAR Lion Air T610 – Tanjung Kerawang, Tris Handoyo, KR Baruna Jaya I masih menelusuri area Prioritas I pencarian bawah air.
Untuk penggunaan Remotely Operated Vehicles (ROV), akan diturunkan setelah sinyal black box ditemukan.
“Untuk ROV segera kami turunkan. Setelah sinyal ditemukan, tentu ROV akan diturunkan untuk mendapatkan visual nya,” ujarnya.
Kapal Baruna Jaya I bersama tim Pertolongan dan Pencarian (SAR) gabungan berupaya melakukan pencarian kotak hitam atau black box dan bangkai pesawat Lion Air JT610, yang jatuh di perairan Tanjung Karawang.
Deputi Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam BPPT Hammam Riza mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Basarnas dan KNKT, terkait wilayah atau area pencarian jatuhnya pesawat nahas tersebut.
“Kapal Riset Baruna Jaya I kami siagakan 24 jam setiap harinya. Dengan teknologi yang ada di kapal, kami akan berupaya seoptimal mungkin untuk segera menemukan kotak hitam dan bangkai kapal,” katanya.
Selama misi ini, Baruna Jaya I membawa ahli Pemetaan Bawah Laut, ROV, Instrumentasi, serta tim dari KNKT.
Kapal Baruna Jaya I dalam melakukan pencarian kotak hitam, telah dilengkapi teknologi untuk mengidentifikasi lokasi dan titik koordinatnya.
Adapun empat alat tersebut antara lain Multibeam Echo Sounder, Side Scan Sonar, Magnetometer dan ROV.*
Komentar tentang post