Darilaut – Untuk mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui kegiatan penanaman mangrove, dialokasikan anggaran sebesar Rp 406, 1 MilIar yang mencakup luas 15.000 Ha. KLHK memperluas cakupan kegiatan padat karya tersebut di 34 provinsi.
“Program PEN Padat Karya Penanaman Mangrove ini bertujuan melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat pesisir,” kata Direktur Jenderal Pengendalian DAS dan Rehabilitasi Hutan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Hudoyo.
Selain penanaman, kegiatan padat karya setiap tahun dilaksanakan KLHK melalui rehabilitasi hutan dan lahan.
Kemudian, pembuatan bangunan sipil teknis konservasi tanah dan air, pembuatan dan penanaman kebun bibit rakyat (KBR). Kegiatan ini melibatkan masyarakat lebih dari 5,9 juta hari orang kerja (HOK) setiap tahun.
Kegiatan Padat Karya Penanaman Mangrove (PKPM) di seluruh wilayah Indonesia semakin meningkat dalam progres dan realisasinya.
Pada Sabtu (7/11), Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya melakukan kunjungan kerja ke Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.
Menteri Siti melakukan penanaman mangrove bersama masyarakat setempat, dan meninjau langsung pelaksanaan PKPM di wilayah tersebut.
“Saya kesini incognito, artinya inspeksi ke lapangan, berdasarkan dari laporan kegiatan PKPM, saya ingin mengecek langsung pelaksanaan padat karya penanaman mangrove di sini,” ujar Menteri Siti, usai meninjau kegiatan PKPM di Desa Lontar dan Desa Alang-Alang yang dikelola oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Segara Biru.
Komentar tentang post