SETELAH 18 tahun berlalu, penyakit sindrom pernapasan akut parah, atau SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) muncul lagi.
Kali ini dengan wujud baru, virus corona yang disebut SARS-CoV-2 sebagai penyebab pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Penyakit SARS pertama kali dilaporkan di China tahun 2002. Virus corona baru muncul kembali di China, pada Desember 2019.
Penyakit menular ini, hingga 31 Maret 2020 telah menjangkiti warga di 200 negara/wilayah. Tercatat sedikitnya 824,600 kasus posotif di berbagai negara.
Seperti pada 2002 dan 2003, masyarakat menjadi panik dan takut. Kasus ini, dalam 3 bulan terakhir, menjadi pemberitaan utama di media massa dan topik di media sosial.
Dilansir Halodoc.com, dalam 3 bulan, penyebaran Covid-19, membuat banyak negara tak berdaya. Berbagai upaya dan strategi telah dilakukan untuk mengalahkan virus corona. Tetapi, sampai kini virus tersebut masih terus menyerang.
Virus ini tak cuma menyebabkan masalah besar pada sektor kesehatan. Gara-gara corona timbul masalah genting lainnya. Pandemi Covid-19 memukul telak ekonomi dunia, situasi ini berpotensi melahirkan krisis global.
Celakanya lagi, virus corona juga memunculkan bencana kemanusiaan. Mulai dari prasangka ras yang berlebihan, hingga stigma atau menghakimi mereka yang terkena musibah.
Lantas, kapan pandemi akan usai? Banyak ahli memaparkan teori seputar waktu berakhirnya pandemi Covid-19. Lewat berbagai metodologi dan rumus, mereka memperkirakan episode akhir virus corona.
Hasilnya bisa saja tepat, tetapi bisa pula meleset. Satu hal yang pasti, dalam kurun waktu tiga bulan virus ini telah menghebohkan dunia.
Halodoc.com membuat kilas balik virus corona selama tiga bulan. Perjalanan singkat sekelompok mikroorganisme yang menimbulkan wabah di ratusan negara.
31 Desember 2019
Berdasarkan laporan resmi pemerintah Tiongkok, World Health Organization (WHO) mengumumkan kasus pneumonia yang terjadi di Wuhan Tiongkok. Laporan ini diumumkan di hari perayaan pergantian tahun baru, ketika ribuan atau bahkan jutaan warga Tiongkok merayakannya.
1 Januari 2020
The U.S Centers for Disease Control and Prevention (CDC), mengidentifikasi pasar seafood di Wuhan sebagai tempat munculnya wabah pneumonia. Berdasarkan penyelidikan Pemerintah Tiongkok, pasar tersebut pun ditutup untuk publik.
7 Januari 2020
Pemerintah Tiongkok mengidentifikasi virus tersebut sebagai virus corona baru, awalnya disebut sebagai 2019-nCoV oleh WHO.
11 Januari 2020
Pemerintah Tiongkok melaporkan kasus kematian pertama akibat 2019-nCoV.
12 Januari 2020
Tiongkok membagikan urutan genetik dari novel corona virus, yang amat penting bagi negara lain untuk mengembangkan peralatan diagnostik.
13 Januari 2020
Untuk pertama kali, WHO melaporkan kasus Covid-19 terjadi di luar Tiongkok. Negara pertama yang terserang adalah Thailand.
16 Januari 2020
Jepang mengumumkan kasus pertama infeksi virus corona.
20 Januari 2020
Setelah Thailand dan Jepang, pemerintah Korea Selatan melaporkan kasus pertama virus corona.
21 Januari 2020
Virus corona telah lintas benua, Amerika Serikat melaporkan kasus pertama Covid-19. Pasien pertama, pria berusia 30 tahun di kota Washington.
22 Januari 2020
Kematian akibat virus corona di Tiongkok mencapai 17 orang. Sementara itu, 550 orang telah terinfeksi.
Pemerintah Korea Utara menutup semua perbatasan negaranya untuk turis asing.
Beberapa bandara di berbagai negara, mulai melakukan pengecekan kesehatan pada penumpang yang terbang dari Wuhan.
23 Januari 2020
Kota Wuhan di karantina. Seluruh penerbangan dan kereta dari kota tersebut dibatalkan. Keberangkatan bus, subways (kereta bawah tanah), dan kapal feri dari Wuhan ditangguhkan.
WHO menyatakan wabah virus corona belum dapat dikategorikan sebagai global health emergency, sebab tak ada “bukti” penularan dari manusia ke manusia di luar Tiongkok.
24 Januari 2020
Virus corona mulai masuk ke Eropa. Perancis melaporkan kasus pertama virus corona.
25 Januari 2020
Pemerintah Kanada melaporkan kasus pertama virus corona, setelah seorang pria tiba dari Wuhan. Dirinya dinyatakan positif terinfeksi virus tersebut.
Australia dan Malaysia juga melaporkan kasus pertama virus corona.
27 Januari 2020
Pemerintah Jerman mengumumkan kasus virus corona pertama.
30 Januari 2020
WHO menetapkan wabah virus corona sebagai global health emergency. Saat itu, lebih dari 9.000 masyarakat global dari 18 negara telah terinfeksi virus ini.
1 Februari 2020
Satu penumpang kapal pesiar Diamond Princess dari Yokohama, Jepang, teridentifikasi mengidap virus corona.
2 Februari 2020
Kasus kematian pertama di luar Tiongkok akibat Covid-19 terjadi di Filipina. Korbannya warga negara Tiongkok berusia 44 tahun yang berasal dari Wuhan.
3 Februari 2020
Tiongkok melaporkan 57 kematian baru. Angka itu menambah jumlah korban tewas sebanyak 361. Jumlah yang terinfeksi juga bertambah, menjadi 17.205 orang.
4 Februari
Kapal pesiar Diamond Princess di karantina di perairan Jepang. Kapal tersebut berisi sekitar 3.700 orang, termasuk penumpang dan kru kapal.
7 Februari
Dr Li Wenliang, seorang dokter spesialis di Wuhan meninggal dunia. Wenliang adalah “whistleblower” pertama yang mengumumkan adanya virus mirip SARS di kota Wuhan. Ia dianggap sebagai pahlawan oleh warga Tiongkok.
8 Februari
Untuk pertama kalinya warga Amerika Serikat meninggal akibat virus corona di kota Wuhan.
9 Februari
Jumlah korban virus corona sudah melebihi wabah SARS pada 2003-2004 (774 orang tewas). Tanggal 9 Februari, virus corona telah menewaskan sebanyak 811 masyarakat global.
11 Februari
WHO mengumumkan penyakit yang disebabkan oleh virus corona terbaru bernama COVID-19, artinya coronavirus disease 2019.
12 Februari
Kasus Covid-19 mulai meningkat di Korea Selatan.
14 Februari
Kasus Covid-19 pertama kali dilaporkan di Benua Afrika. Mesir menjadi negara pertama yang berhadapan dengan penyakit ini.
Kematian pertama di luar Asia akibat Covid-19 terjadi. Tepatnya di negara Prancis. Korban tewas seorang turis berusia 80 tahun yang berasal dari Tiongkok.
19 Februari
Iran melaporkan kasus pertama Covid-19 sebanyak dua orang. 1 jam kemudian kedua pasien tersebut meninggal dunia.
21 Februari
Wabah Covid-19 muncul di Italia.
24 Februari
Italia menjadi negara dengan korban terinfeksi terbanyak di wilayah Eropa.
Perdana Menteri Iran tampak sakit saat konferensi pers, beberapa saat sebelum terdiagnosis Covid-19.
29 Februari
Kematian pertama Covid-19 di Amerika Serikat (AS). Pria berusia 50 tahun dari kota Washington.
Selain ke Tiongkok, AS melarang penerbangan ke Iran, Italia, dan Korea Selatan.
2 Maret
Pemerintah Indonesia mengumumkan dua WNI positif Covid-19. Keduanya menjadi kasus pertama Covid-19 di Indonesia.
3 Maret
Pemerintah Iran mengambil kebijakan dengan membebaskan 54.000 orang dari penjara untuk sementara waktu. Iran juga mengerahkan ratusan ribu petugas kesehatan.
6 Maret
Presiden AS, Donald Trump menandatangani dana darurat sebesar $8.3 miliar untuk mengatasi wabah virus corona.
Angka infeksi global telah mencapai 100 ribu.
7 Maret
Kurang dari 20 hari, Iran menjadi salah satu negara dengan kasus terbanyak, setelah Tiongkok dan Italia. Pasien yang terinfeksi sebanyak 4.747, dan 124 orang tewas akibat infeksi Covid-19.
8 Maret
Italia menerapkan lockdown pada 60 juta warganya.
9 Maret
Kanada mengumumkan kematian pertama akibat Covid-19.
10 Maret
Lebanon dan Maroko melaporkan kematian pertama Covid-19.
Kongo, Panama, dan Mongolia melaporkan kasus pertama Covid-19.
11 Maret
WHO mengumumkan Covid-19 sebagai pandemi.
AS menerapkan larangan perjalanan dari 26 negara di Eropa.
Turki, Ivory Coast, Honduras, dan Bolivia mengumumkan kasus pertama virus corona.
Infeksi di Qatar melonjak drastis, dari 24 kasus menjadi 626 dalam satu hari.
12 Maret
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau melakukan isolasi diri selama 14 hari. Keputusan ini diambil sejak istrinya dinyatakan positif.
Liga NBA dan NHL di AS secara resmi mengumumkan penangguhan pertandingan hingga waktu yang belum ditentukan.
16 Maret
Pemerintah Kanada menutup banyak perbatasan negaranya bagi turis asing. Observasi di perbatasan diperketat. Sekitar 320 orang telah terinfeksi di Kanada.
Mesir penangguhkan seluruh penerbagan dari negaranya.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, memerintahkan untuk melakukan pembatasan pergerakan warga negaranya. Tentara dikerahkan untuk membantu memindahkan korban virus corona ke rumah sakit.
Jerman menutup perbatasan dengan Prancis.
Uji coba pertama vaksin COVID-19 dilakukan pada manusia.
17 Maret
Italia melaporkan 475 kematian dalam waktu satu hari. Jumlah ini menjadi angka kematian terbanyak dalam satu hari, sejak wabah dimulai pada Desember 2019.
Ribuan toko, restoran, bioskop, dan bar di New York, Chicago Los Angeles, dan San Francisco, Amerika serikat, diperintahkan untuk berhenti beroperasi.
18 Maret
Pemerintah Inggris menutup sekolah, kegiatan belajar-mengajar dihentikan.
19 Maret
Untuk pertama kalinya pemerintah Tiongkok melaporkan, tak ada penularan lokal sejak wabah dimulai.
Hampir seluruh negara bagian AS mengumumkan state of emergency.
Australia dan New Zealand menutup perbatasan negaranya untuk mencegah penularan virus corona.
Angka kematian akibat Covid-19 di Italia telah melampaui Tiongkok.
20-21 Maret
Italia melaporkan kembali angka kematian terbanyak dalam satu hari. Pada 20 Maret sebanyak 627 orang, dan 21 Maret sebanyak 793 orang yang meninggal dunia. Kasus ini menjadi angka kematian terbanyak di seluruh dunia dalam satu hari.
22 Maret
Jumlah pengidap Covid-19 di Indonesia meningkat menjadi 514 kasus dan 48 meninggal dunia.
23 Maret
Pemerintah New York City mengonfirmasi 21.000 kasus positif. Kota ini menjadi episentrum pademi Covid-19 di AS.
26 Maret
Kasus positif virus corona di AS telah melebihi Tiongkok. Sebanyak 82.404 orang telah terinfeksi, sedangkan Tiongkok sebanyak 81.782.
31 Maret
Hingga Pukul 13.35 WIB, total masyarakat global yang terinfeksi sebanyak 786.291, sembuh 166,041, dan meninggal dunia sebanyak 37.820.
AS menjadi negara dengan kasus infeksi terbanyak, yaitu 164.620. Disusul Italia 101.739 kasus, Spanyol 87.956 kasus, dan Tiongkok 82.240 kasus.
Italia menjadi negara dengan korban kematian terbanyak, yaitu 11.591.
Berdasarkan Worldometers.info tanggal 31 Maret 2020 pukul 23.59 WIB terdapat 824,600 kasus, meninggal 40,676 dan sembuh 174,359.
Di AS sebanyak 175.706 kasus, meninggal 3.425. Di Italia 105,792 kasus, meninggal 12,428. Di Spanyol 94,417 kasus, meninggal 8.269. Di China/Tiongkok 81,518 kasus, meninggal 3,305.
Di jerman 68,180 kasus, meninggal 682. Di Iran 44,605, meninggal 2,898. Di Prancis 44,550 kasus, meninggal 3,024.
Di Indonesia, hingga Selasa 31 Maret 2020 pukul 12.00 WIB, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat, jumlah pasien Covid-19 yang sembuh sebanyak 81 orang, sedangkan kasus positif bertambah 1.528 dan meninggal dunia 136 orang. Sebelumnya, pada Senin (30/3), tercatat 1.414 kasus positif Covid-19, 122 orang meninggal dan 75 orang sembuh.
Data positif Covid-19 di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 5 kasus, Bali 19 kasus, Banten 142 kasus, Bangka Belitung 2 kasus, DI Yogyakarta 23 kasus, DKI Jakarta 747 kasus.
Di Jambi 2 kasus, Jawa Barat 198 kasus, Jawa Tengah 93 kasus, Jawa Timur 93 kasus, Kalimantan Barat 9 kasus, Kalimantan Timur 20 kasus, Kalimantan Tengah 9 kasus, Kalimantan Selatan 8 kasus dan Kalimantan Utara 2 kasus.
Kemudian di Kepulauan Riau 7 kasus, Nusa Tenggara Barat 4 kasus, Sumatera Selatan 5 kasus, Sumatera Barat 8 kasus, Sulawesi Utara 2 kasus, Sumatera Utara 19 kasus, Sulawesi Tenggara 3 kasus.
Adapun di Sulawesi Selatan 50 kasus, Sulawesi Tengah 3 kasus, Lampung 8 kasus, Riau 3 kasus, Maluku Utara dan Maluku masing-masing 1 kasus, Papua Barat 2 kasus, Papua 10 kasus, serta 1 kasus positif di Sulawesi Barat.
Sementara di Bengkulu, tercatat 1 kasus positif Covid-19 pertama. Sehingga total 32 provinsi di Indonesia telah terpapar penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV2 tersebut.*
Sumber: Halodoc.com, Worldometers.info dan Bnpb.go.id
Komentar tentang post