Kondisi Sumber Gempa dan Tsunami di Indonesia Beragam

Gempa disusul gelombang tsunami di Teluk Palu, Sulawesi Tengah, Jumat 28 September 2018. FOTO: VERRIANTO MADJOWA

Darilaut – Peneliti senior bidang geologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Danny Hilman Natawidjaya, mengatakan, kondisi sumber gempa, tsunami dan gerakan tanah di indonesia sangat banyak dan beragam.

Menurut Danny, setiap wilayah berbeda-beda karakter sumber gempa atau tsunami dan juga bahayanya. Keberagaman ini jelas harus diketahui dan dipahami sebaik-baiknya.

Untuk mengatasi kesulitan dalam upaya mitigasi bencana termasuk untuk Early Warning System (EWS) perlu program riset yang serius.

Selain itu, kata Danny, prioritas mitigasi gempa berdasarkan tingkat bahaya dan risiko, serta tingkat kemungkinan akan terjadinya bencana.

Badan Informasi Geospasial mengungkapkan Indonesia merupakan wilayah rawan bencana gempa bumi dan tsunami. Untuk mengatasi dan meminimalisir resiko ketika gempa bumi atau tsunami terjadi, maka diperlukan mitigasi bencana yang terencana.

Danny mengatakan, ada tiga prinsip yang harus diketahui yaitu pengetahuan dan pemahaman sumber bencana melalui riset yang serius, instrumentasi yang tepat sesuai dengan sumber dan tujuannya. Kemudian, tindakan mitigasi yang efektif sesuai dengan karakter sumber bencana, kondisi wilayah dan masyarakat.

”Kita harus meningkatkan mitigasi itu tidak hanya regional, nasional, tapi harus disesuaikan dengan sumber bencana setiap wilayah,” kata Danny, Jumat (12/6).

Menurut Danny, tindakan mitigasi bencana yang bisa dilakukan antara lain, melalui penataan tata ruang yang aman bencana. Membuat aturan kode bangunan tahan gempa, digalakannya pendidikan dan penyiapan masyarakat yang tangguh terhadap bencana, sesuai dengan karakter sumber bencana di setiap wilayah serta harus spesifik.

“Juga penerapan sistem peringatan dini bencana oleh pemerintah maupun secara mandiri, dan terakhir analisis bahaya dan risiko,” ujarnya.

Mengingat kompleksnya monitoring, mitigasi dan sistem peringatan dini gempa dan tsunami, khususnya karena keberagaman karakteristik sumber dan kondisi wilayah, perlu dibentuk kelompok kerja nasional yang multidisiplin dan lintas instansi.

Seperti misalnya Pusat Studi Gempa Nasional (PUSGEN) yang dibentuk untuk update Peta Seismic Hazard Indonesia secara berkala.*

Exit mobile version