redaksi@darilaut.id
Selasa, 19 Januari 2021
26 °c
Jakarta
27 ° Sab
27 ° Ming
27 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Harga Ikan
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Harga Ikan
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Home Berita Laporan Khusus

Jejak Asli Tsunami Teluk Palu 2018

14 Desember 2018
Kategori : Laporan Khusus
Tsunami Teluk Palu

Pantai tenggelam dan terbelah di Lero. FOTO: TIM BMKG

SETELAH terjadi gempa yang menimbulkan tsunami dan likuefaksi di Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengerahkan upaya mitigasi dan informasi bencana. Selanjutnya, tim BMKG mengirimkan tim survei ke daerah Palu, Donggala dan Sigi.

Tim survei ini untuk gempa, likuefaksi dan tsunami. Khusus tim survei tsunami terdiri dari personel BMKG Pusat, Balai IV Makassar, Stageof Palu dan Gowa yang terbagi dalam dua tim.

Tim bergerak cepat ke lokasi terdampak tsunami untuk memperoleh jejak asli (fresh trace) pada saat kejadian sebagai data otentik lapangan. Tim BMKG terdiri dari Sugeng Pribadi, Jimmi Nugraha, Erwan Susanto, Chandra, Arief dan Alhusein. Lokasi survei mencakup Kabupaten Donggala bagian Utara dan Pantai Timur Teluk Palu.

Tim B terdiri dari Indra Gunawan, Tri Haryono, Irwan, Hery. Wilayah survei mencakup Kota Palu, Pantai selatan Teluk Palu dan Pantai Timur Teluk Palu. Setiap tim dilengkapi peralatan ukur ketinggian tsunami (laser point), GPS, kompas, meteran dan kamera.

Berdasarkan data dan bukti-bukti di lapangan yang ditemukan dua tim BMKG ini, menunjukkan gempa dan tsunami Donggala Jumat (28/9) tergolong longsoran dasar laut (submarine landslide). Tsunami dipicu gempa Donggala dengan jenis mekanisme gempabumi mendatar mengiri (sinistral).

Patahan gempabumi menyebabkan longsoran dasar laut dengan inidikasi ditemukannya banyak tanah tenggelam (amblas) dan perubahan muka pantai yang drastis. Pepohonan kelapa tumbang dan tergenang air laut, serta sejumlah tanah terbelah mulai terlihat dari Pantai Lero, Marana, Enu hingga ke Labean.

Longsoran ini telah menarik bangunan-bangunan perumahan, pasar dekat pantai ke arah dasar laut. Beberapa nelayan di Desa Lolilondo, Lolipesua, dan Lolisaluran, Kecamatan Banwa di Kabupaten Donggala melihat pusaran air membentuk buih putih di lautan dalam waktu yang lama. Bahkan setelah tsunami surut dari pantai.

Nelayan di Pantai Marana menyaksikan rumpon-rumpon dengan tali pancang kedalaman 200 m tersedot dan tenggelam hilang ke dasar laut. Video dari pilot yang berhasil terbang pada saat gempabumi melanda Palu juga memperlihatkan fenomena pusaran air (whirpool).

Laporan survei BMKG ini dengan judul “Merekam Jejak Tsunami Teluk Palu 2018” ditulis Sugeng Pribadi bersama Indra Gunawan, Jimmy Nugraha, Tri Haryono, Erwan Susanto, Irawan Romadon, Candra Basri, Alhusen Mustarang dan Heriyanto.

Jejak-jejak genangan (inundasi) tsunami yang berhasil ditemukan tim BMKG berupa garis-garis air bercampur lumpur pasir pantai yang membekas pada dinding bangunan. Kemudian, ranting dan dedaunan yang mengering kuning akibat terkena air laut. Sampah dan material yang tersangkut di ketinggian atap bangunan, pepohonan atau dataran tinggi dan batu-batu karang yang terangkat ke daratan.

Tsunami Palu
FOTO: VERRIANTO MADJOWA

Jarak inundasi berkisar puluhan hingga ratusan meter. Bahkan hitungan kilometer dari ujung pantai atau surut terendah. Adapun tinggi tsunami (run-up height) adalah puncak gelombang tertinggi dan terjauh gelombang tsunami mencapai daratan.

Survei dengan jejak asli tim BMKG ini mendapatkan terjadi tiga gelombang tsunami pada Jumat (28/9), dengan selang waktu setelah terjadi gempa 1 menit, 5 menit dan 10 menit. Tsunami mencapai Teluk Palu yang sempit menyebabkan amplifikasi tsunami maksimum adalah 11,3 meter di Desa Tondo, Palu Timur.

Rayapan tsunami terjauh (inundasi) di kawasan Hotel Mercure, Lere, Palu Timur berjarak 468,8 meter dari bibir pantai.*

Tags: BMKGDonggalaPaluTsunami Palu
Bagikan5TweetBagikanKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Patung kuda dekat pantai, di Kota Palu. FOTO: DARILAUT.ID
Berita

2 Tahun Tsunami Teluk Palu

28 September 2020
Ilustrasi kapal MV Nur Allya. FOTO: YOUTUBE
Laporan Khusus

Hampir Setahun Kapal MV Nur Allya Hilang Kontak di Laut Halmahera

25 Juli 2020
Kapal MV Nur Allya. FOTO: DOK. DITJEN HUBLA
Laporan Khusus

Survei Kelautan Pencarian Kapal MV Nur Allya di Laut Halmahera

25 Juli 2020
Next Post
Ekspedisi pinisi

Foto: Suasana Peluncuran Ekspedisi Pinisi Bakti Nusa di Pantai Losari Makassar

Ekspedisi Pinisi Bakti Nusa

Dikemas Apik, Peluncuran Ekspedisi Pinisi Bakti Nusa Berlangsung Khidmat

Komentar tentang post

Bandung, Indonesia
Selasa, Januari 19, 2021
Mostly Cloudy
23 ° c
72%
11mh
-%
27 c 18 c
Rab
26 c 17 c
Kam
27 c 17 c
Jum
25 c 16 c
Sab

TERBARU

Agustinus-Supardi Pimpin AMSI Sulawesi Utara

AMSI-Parekraf Himpun Bantuan untuk Korban Gempa di Sulawesi Barat

Gempa Majene-Mamuju, 84 Orang Meninggal Dunia

6 Warga Meninggal Karena Banjir dan Tanah Longsor di Manado

BNPB Aktifkan Desk Relawan untuk Penanganan Gempa di Sulawesi Barat

73 Orang Meninggal Dunia Akibat Gempa di Sulawesi Barat

REKOMENDASI

Survei Tsunami

Menyedihkan, Induk Paus Orca Bawa Anak yang Sudah Mati di Genoa, Italia

USAID Tetap Komitmen Untuk Perikanan Berkelanjutan dan Konservasi Laut di Indonesia

Gubernur Khofifah Tunggu Kegiatan AMSI di Jawa Timur

Banyak Kasus Tumpahan Minyak dan Tabrakan Terumbu Karang di Indonesia

Butuh Kepedulian Semua Orang untuk Kurangi Kasus Virus Corona

TERPOPULER

  • Ikan

    Ini Potensi di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan

    13 bagikan
    Bagikan 13 Tweet 0
  • Enam Aplikasi Digital Nelayan Indonesia

    53 bagikan
    Bagikan 53 Tweet 0
  • Ingin Tahu Sebaran Ikan Tuna dan Cakalang di Indonesia, Ini Lokasinya

    241 bagikan
    Bagikan 241 Tweet 0
  • Tampilan Situs Web Sriwijaya Air Berubah Menjadi Hitam Putih

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Awal Tahun 2021 Ada 13 Bencana Alam di Indonesia

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Tim SAR Gabungan Evakuasi Potongan Material Pesawat Sriwijaya

    0 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Mirip Kerupuk, Harga Gelembung Renang Capai Rp 50 juta per Kilogram

    31 bagikan
    Bagikan 31 Tweet 0
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2021 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Harga Ikan

© 2018 - 2021 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk
Go to mobile version