Merauke – Asisten Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Pelayaran, Perikanan dan Pariwisata Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Kemaritiman) Rahman Hidayat mengatakan, tol laut yang melayari Merauke, Provinsi Papua, perlu lebih digalakkan.
Hal ini dikatakan Rahman terkait dengan minimnya kontainer untuk mengangkut hasil tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Merauke. “Tol laut ke Merauke perlu dievaluasi kembali,” ujar Rahman, Kamis (16/5).
Kemenko Kemaritiman melakukan kunjungan kerja di PPN Merauke bersama Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Hadir dalam kegiatan ini Direktur Pelabuhan Perikanan DJPT, Frits P Lesnussa.
Sebelum diskusi di kantor PPN Merauke, Kemenko Kemaritiman dan KKP melihat aktivitas di dermaga perikanan Merauke.
Penanggung jawab PPN Merauke, Susanto mengatakan, kapal ikan yang berpangkalan di PPN Merauke harus antri terlebih dahulu, sebelum hasil tangkapannya dimuat di kontainer. “Kapal ikan antri sampai dua minggu,” kata Susanto.
Di pelabuhan umum yang tersedia hanya 20 kontainer. Karena itu, hasil tangkapan ikan ini harus menunggu ketersediaan kontainer.
Hasil tangkapan ikan yang masuk di PPN Merauke berupa pelagis besar, pelagis kecil dan demersal. “60 persen hasil tangkapan cumi-cumi,” kata Susanto.
Komentar tentang post