Darilaut – Korban meninggal dunia akibat banjir di seluruh Pakistan bertambah menjadi 903, sementara di Sudan 89 orang.
Associated Press (AP) Kamis (25/8) melaporkan hujan deras telah memicu banjir bandang dan mendatangkan malapetaka di sebagian besar Pakistan sejak pertengahan Juni, menyebabkan 903 orang tewas dan sekitar 50.000 orang kehilangan tempat tinggal.
Ribuan orang yang rumahnya hanyut kini tinggal di tenda-tenda, bermil-mil jauhnya dari desa-desa dan kota-kota mereka yang terendam, setelah diselamatkan oleh tentara, pekerja bencana setempat, dan sukarelawan.
Otoritas Nasional Penanggulangan Bencana (National Disaster Management Authority) mengatakan Rabu bahwa 126 orang tewas dalam insiden banjir dalam 48 jam terakhir, dengan sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.
Dari luar negeri, Perdana Menteri Shahbaz Sharif mengeluarkan seruan, mendesak para dermawan untuk membantu daerah-daerah yang terkena banjir di Pakistan.
Sharif saat ini mengunjungi negara-negera di Teluk, seperti Qatar untuk mencari bantuan keuangan, pinjaman dan investasi asing.
Pemerintahnya telah berjanji untuk memberikan kompensasi kepada mereka yang kehilangan rumah akibat banjir.
Setelah banjir melanda sebagian besar Baluchistan barat daya dan provinsi Punjab timur, banjir bandang kini mulai mempengaruhi juga provinsi Sindh selatan. Pihak berwenang minggu ini menutup sekolah di Sindh dan Baluchistan.
Komentar tentang post