Darilaut – Militer Ukraina telah menangguhkan pengiriman komersial di pelabuhan setelah pasukan Rusia menyerbu negara itu, kata seorang penasihat kepala staf presiden Ukraina. Hal ini memicu ketakutan akan gangguan pasokan eksportir biji-bijian dan minyak.
Melansir Reuters.com (25/2) Rusia sebelumnya memerintahkan untuk menutup pergerakan kapal komersial di Laut Azov sampai pemberitahuan lebih lanjut. Tetapi Rusia membiarkan pelabuhannya di Laut Hitam terbuka untuk navigasi dan lima sumber industri biji-bijian.
Ukraina adalah pengekspor utama jagung. Sebagian besar jagung ditujukan ke Cina dan Uni Eropa. Ukraina juga bersaing dengan Rusia untuk memasok gandum ke pembeli utama seperti Mesir dan Turki.
Perkiraan industri saat ini menempatkan ekspor biji-bijian Ukraina sekitar 5 hingga 6 juta ton per bulan. Terdiri dari 4,5 juta ton jagung, 1 juta ton gandum dan jelai (padi-padian).
Pelabuhan ekspor biji-bijian utama di Chornomorsk, Mikolayiv, Odessa, Kherson dan Yuzhny.
Pembeli biji-bijian negara Mesir membatalkan tender pembelian internasional untuk gandum pada hari Kamis di tengah laporan bahwa tidak ada penawaran gandum Rusia atau Ukraina yang telah diterima.
“Pasar masih berjuang untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang situasi militer yang sebenarnya di lapangan. Pelabuhan di Azov dan Laut Hitam sejauh ini tampaknya tidak rusak menurut laporan agen pengiriman awal,” kata seorang pedagang biji-bijian Eropa.
Komentar tentang post