Jumat, November 7, 2025
Beri Dukungan
redaksi@darilaut.id
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Bisnis dan Investasi
    • Pemilu & Pilkada
    • Kesehatan
  • Eksplorasi
  • Kajian
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
    • Orca
    • Hiu Paus
    • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Iklim
  • Advertorial
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Bisnis dan Investasi
    • Pemilu & Pilkada
    • Kesehatan
  • Eksplorasi
  • Kajian
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
    • Orca
    • Hiu Paus
    • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Iklim
  • Advertorial
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Home Berita

Mangrove Ditebang, Nelayan Terancam Kehilangan Mata Pencaharian

redaksi
27 Juli 2020
Kategori : Berita
0
Penebangan Mangrove, Nelayan Ujungmanik di Cilacap Resah

FOTO: DOK. DARILAUT.ID

Darilaut – Perluasan areal tambak dengan menebang mangrove masih terus terjadi di Ujungmanik dan kawasan pesisir selatan Cilacap lainnya.

Akibatnya, nelayan tradisional yang bergantung pada hasil tangkapan ikan di habitat mangrove terancam mata pencaharian.

“Nelayan di sini semua bergantung dari mangrove. Bila mangrove ditebang kami kehilangan mata pencaharian,” kata Suradi, nelayan di Desa Ujungmanik, Kawunganten, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Menurut Suradi, nelayan yang menangkap ikan di habitat mangrove ini seperti di Ujungmanik, Babakan dan Grugu. Nelayan umumnya menangkap kepiting bakau, udang windu, kakap putih, kakap merah dan kerang bakau.

Suradi mengatakan, nelayan tradisional sudah menyadari manfaat mangrove. Tapi alih fungsi mangrove menjadi lahan tambak ini yang menjadi masalah. Pernah ada mediasi antara nelayan dan petambak. Tapi kesepakatan tidak diindahkan petambak.

Selain perluasan areal tambak dengan menebang mangrove, dampak lingkungan lainnya adalah bau limbah dari budidaya udang vaname

“Kami nelayan tradisional sangat dirugikan,” ujar Suradi.

Penebangan mangrove yang makin meluas di Desa Ujungmanik meresahkan nelayan setempat. Perluasan lahan tambak dengan menebang mangrove ini sudah berlangsung dua tahun lebih.

“Mangrove semakin berkurang karena pembuatan tambak,” kata Suradi.

Halaman 1 dari 2
12Selanjutnya
Tags: Cilacapnelayan tradisionalPenebangan Mangrove
Bagikan4Tweet2KirimKirim
Previous Post

Sejumlah Satwa Endemik Maluku Dikembalikan di Habitatnya

Next Post

Perlindungan Ekosistem Mangrove

Postingan Terkait

Tempo Tegaskan Kebebasan Pers Terancam oleh Gugatan Menteri Pertanian

Koalisi Masyarakat Gorontalo: Gugatan Amran Sulaiman Terhadap Tempo Bukan Jalan Etis Hadapi Kritik Media

7 November 2025
Topan Fung-wong Menuju Filipina

Topan Fung-wong Menuju Filipina

7 November 2025

Inflasi Gorontalo Capai 2,44 Persen, Kenaikan Harga Terjadi di Delapan Kelompok Pengeluaran

193 Orang Tewas Akibat Topan Kalmaegi di Filipina dan Vietnam

Sinergi Dunia Akademik dan Perbankan, FEB UNG dan Bank Syariah Indonesia Jalin Kolaborasi

Topan Kalmaegi Mendarat di Vietnam

AMSI: Gugatan Menteri Pertanian terhadap Tempo Ancam Kebebasan Pers

Produksi Jagung Gorontalo Naik 3,48 Persen, Bukti Ketahanan Pangan Daerah Semakin Kuat

Next Post
Perlindungan Ekosistem Mangrove

Perlindungan Ekosistem Mangrove

Komentar tentang post

TERBARU

Koalisi Masyarakat Gorontalo: Gugatan Amran Sulaiman Terhadap Tempo Bukan Jalan Etis Hadapi Kritik Media

Topan Fung-wong Menuju Filipina

Inflasi Gorontalo Capai 2,44 Persen, Kenaikan Harga Terjadi di Delapan Kelompok Pengeluaran

193 Orang Tewas Akibat Topan Kalmaegi di Filipina dan Vietnam

Sinergi Dunia Akademik dan Perbankan, FEB UNG dan Bank Syariah Indonesia Jalin Kolaborasi

Topan Kalmaegi Mendarat di Vietnam

AmsiNews

REKOMENDASI

Perdagangan Ikan Indonesia – China, Antisipasi Virus Corona

4 Ahli Geologi Inggris Bahas Erupsi Krakatau dan Anak Krakatau di ITB

Temuan Mahasiswa ITB, Rumput Laut Sebagai Bahan Penyusun Baterei Organik

Hari Ini Penenggelaman Kapal Ikan Pelaku Illegal Fishing

Ditemukan Kapal Angkatan Laut Jepang, ABK KM Mitra Usaha Dievakuasi KRI Tatihu-853

Naiknya Air Laut di Pesisir Manado Karena Cuaca Ekstrem

Kategori

  • Advertorial
  • Berita
  • Biota Eksotis
  • Bisnis dan Investasi
  • Cek Fakta
  • Eksplorasi
  • Hiu Paus
  • Ide & Inovasi
  • Iklim
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Konservasi
  • Laporan Khusus
  • Orca
  • Pemilu & Pilkada
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Travel
  • Video

About

  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Trustworthy News Indicators
Dari Laut

darilaut.id

Menginformasikan berbagai perihal tentang laut, pesisir, ikan, kapal, berita terkini dan lain sebagainya.

redaksi@darilaut.id
+62 851 5636 1747

© 2023 DARILAUT - Berita terbaru dan terkini hari ini - darilaut.id.

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Pemilu & Pilkada
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Travel
  • Iklim
  • Advertorial

© 2023 DARILAUT - Berita terbaru dan terkini hari ini - darilaut.id.

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.