Darilaut – Kementerian Agama akan menggelar sidang penetapan (isbat) awal Syawal 1446 H pada Sabtu 29 Maret 2025 atau 29 Ramadan.
Biasanya, sidang isbat seperti ini juga untuk menetapkan awal Ramadan dan awal Zulhijjah.
Bagi orang Torosiaje –suku Bajo— di kawasan Teluk Tomini yang berada di Kecamatan Popayato, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, penanda awal Ramadan dan awal Syawal tidak menunggu pengumuman pemerintah maupun informasi lainnya.
Berkenaan dengan bulan kamariah awal Ramadan dan Syawal, orang Torosiaje memiliki kearifan lokal melalui keberadaan padang lamun (seagrass).
Lamun dengan sebutan sammo di Torosiaje tumbuh di dasar laut dangkal. Ini satu-satunya tumbuhan berbunga yang dapat hidup di laut.
Ketika sammo mekar, buah lamun ini akan mengeluarkan bunga. Bunga sammo itulah sebagai penanda esoknya lebaran. Begitu pula awal puasa Ramadan, bunga sammo sebagai penanda.
Kemunculan ”bunganya pada jam tertentu, biasanya setengah enam atau jam enam sore,” kata tokoh masyarakat Torosiaje Umar Pasandre, Kamis (27/3).

Keberadaan bunga sammo ini dihitung sesuai dengan peredaran bulan. Karena kemunculan bunga sammo tidak serentak.
“Awal bulan tidak banyak bunga yang muncul, nanti malam ketiga bunganya paling banyak yang mekar,” ujar Umar yang juga Ketua Kelompok Studi Lingkungan (KSL) Paddakauang.