“Kami terus memberikan masukan berdasarkan riset dan inovasi astronomi untuk memastikan bahwa metode yang digunakan dalam penentuan hilal semakin akurat dan dapat diterima oleh semua pihak,” ujar Thomas.
Dengan edukasi yang terus dilakukan oleh lembaga riset dan pemerintah, diharapkan perbedaan dalam penetapan awal bulan Hijriah ada titik temunya, serta masyarakat dapat lebih memahami metode ilmiah dalam penentuan hilal.
Prediksi Awal Ramadan
Berdasarkan analisis garis tanggal, pada 28 Februari 2025 saat magrib di wilayah Indonesia menunjukkan posisi bulan telah memenuhi kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, Singapura) di wilayah Aceh.
Posisi bulan di Banda Aceh sebagai berikut : Tinggi toposentrik: 4,5o Elongasi geosentrik: 6,4o Sedikit melebihi kriteria MABIMS: Tinggi >3o, elongasi >6,4o.
Dengan kondisi seperti ini di Aceh, awal Ramadan di kalender hijriyah adalah 1 Maret 2025. Tetapi karena hanya wilayah Aceh yang telah memenuhi kriteria dan mengingat cuaca mungkin mendung, ada kemungkinan gagal rukyat, jadi berpotensi 1 Ramadan jatuh pada 2 Maret 2025.
Namun demikian, penetapan awal Ramadan 1446H menunggu hasil sidang isbat yang dilakukan oleh Kementerian Agama RI.