Tetapi angka sebenarnya di balik keputusan itu mengejutkan: Populasi kepiting salju menyusut dari sekitar 8 miliar pada 2018 menjadi 1 miliar pada 2021, menurut Benjamin Daly, seorang peneliti di Department of Fish and Game Alaska.
“Kepiting salju sejauh ini merupakan yang paling melimpah dari semua spesies kepiting Laut Bering yang ditangkap secara komersial,” kata Daly kepada CNN.
Daly sedang menyelidiki ke mana perginya kepiting-kepiting itu dan memantau kesehatan perikanan negara, yang menghasilkan 60% makanan laut nasional.
“Penyakit adalah satu kemungkinan,” kata Daly kepada CBS News.
Menurut Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA), Alaska adalah negara bagian dengan pemanasan tercepat di negara itu dan kehilangan miliaran ton es setiap tahun. Sementara kepiting membutuhkan air yang dingin untuk bertahan hidup.
“Kondisi lingkungan berubah dengan cepat,” kata Daly.
“Kami telah melihat kondisi hangat di Laut Bering dalam beberapa tahun terakhir, dan kami melihat respons pada spesies yang beradaptasi dengan dingin, jadi cukup jelas ini terhubung.”
Pengumuman membatalkan penangkapan kepiting salju di Alaska memberikan pukulan telak bagi para nelayan yang mencari nafkah dari kepiting.
Mereka mempertanyakan peran perubahan iklim dalam penurunan cepat populasi kepiting salju. Beberapa tahun lalu, jumlah kepiting salju remaja mencapai rekor tertinggi, sebelum sekitar 90 persen kepiting salju menghilang secara misterius.
Komentar tentang post