Darilaut – Untuk mencegah meluasnya penyebaran virus corona, penyebab Covid-19 di Indonesia, pemerintah meminta masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan baik dalam maupun luar kota.
Hal ini tentu menimbulkan polemik di kalangan masyarakat, terlebih dekatnya momentum Idul Fitri pada Mei mendatang yang identik dengan budaya mudik. Saat ini, pemerintah telah membatalkan program mudik gratis, melarang ASN, pegawai BUMN, dan anggota TNI-Polri untuk mudik; juga merevisi kembali ketentuan cuti bersama Lebaran.
Untuk mendalami dampak sosial ini, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Politeknik Statistika Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, serta Jurnalis Bencana dan Krisis Indonesia melakukan survei Persepsi Masyarakat terhadap Mobilitas dan Transportasi.
Dilansir Lipi.go.id, survei ini melibatkan masyarakat umum dengan total responden sejumlah 3.853 orang dengan rentang usia 15–60 tahun ke atas dan persentasi jenis kelaim perempuan dan laki-laki yang berimbang.
Dari jumlah tersebut, 24,81 persen responden berusia 15-20 tahun; 29,92 persen berusia 21-30 tahun, 22,32 persen berusia 31-40 tahun, 14,79 persen berusia 41-50 tahun, 7,09 persen berusia 50-60 tahun, dan hanya 41 orang atau 1,06 persen responden berusia di atas 60 tahun.
Komentar tentang post