Wilayah ini di sebagian Pulau Sumatera, sebagian Pulau Jawa bagian timur, sebagian Kalimantan Timur, sebagian Bali, sebagian Nusa Tenggara Barat, sebagian Pulau Sulawesi bagian utara, sebagian Papua Barat, dan sebagian Papua bagian selatan.
Kementerian/lembaga, pemerintah daerah, institusi terkait, dan seluruh masyarakat diharapkan untuk lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim hujan serta menyiapkan penanganan dan mitigasi kemungkinan terjadinya bencana, terutama di wilayah yang rentan terhadap bencana banjir.
“Pemerintah daerah dapat lebih optimal melakukan pemeliharaan, perbaikan, dan normalisasi aliran sungai, daerah tampungan air, dan drainase beserta fasilitas penunjang lainnya,” ujar Dwikorita.
“Selain itu, pemerintah dapat melakukan penyuluhan pembuatan daerah dan sumur resapan di sekitar pemukiman rawan terdampak bencana banjir.”
Sebelumnya, pada akhir Februari 2022, BMKG merilis Prakiraan Musim Kemarau 2022 dinyatakan bahwa awal musim kemarau 2022 akan datang lebih lambat dari normalnya pada 163 zona musim/ZOM. Hasil pemantauan perkembangan musim kemarau 2022 hingga akhir Agustus 2022 menunjukkan bahwa sebagian besar zona musim di wilayah Indonesia (265 ZOM/ 37,9%) telah memasuki musim kemarau.
Merujuk normalnya, pada akhir bulan Agustus, seharusnya 336 ZOM/ 50,22% telah mengalami musim kemarau.
Komentar tentang post