Menurut Dwikorita hingga pertengahan Agustus 2022, pemantauan terhadap anomali iklim global yaitu Samudera Pasifik Ekuator menunjukkan bahwa La Nina masih berlangsung dengan intensitas lemah dengan nilai anomali suhu di samudra pasifik bagian tengah dan timur (atau disebut sebagai indeks Nino 3.4) sebesar -1,04.
Sementara itu, kondisi anomali suhu muka laut di Samudera Hindia menunjukkan fenomena Dipole Mode Event (IOD) dalam kondisi Negatif dengan indeks Dipole Mode sebesar -1,0.
“Fenomena La Nina diprakirakan akan terus melemah dan menuju netral pada periode Desember 2022 – Januari 2023,” kata Dwikorita.
Sementara itu, prakiraan fenomena IOD akan tetap Negatif hingga November 2022.
“Kombinasi dari kedua fenomena tersebut (La Nina dan IOD negatif) diprakirakan akan berkontribusi pada meningkatnya curah hujan di Indonesia,” ujar Dwikorita.
Komentar tentang post