Darilaut – Puluhan ribu orang membutuhkan bantuan mendesak setelah gempa dahsyat mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3).
Direktur Program Pangan Dunia PBB (UN World Food Programme, WFP) Michael Dunford, mengatakan, ada ribuan orang yang berduka atas kehilangan anggota keluarga. Perkiraan jumlah korban tewas saat ini mendekati 3.000 orang.
Ada kekhawatiran korban meninggal dunia bisa meningkat menjadi 10.000 orang.
Dengan pasokan makanan, tempat tinggal, dan medis yang sangat terbatas, WFP dan lembaga lain menyerukan pendanaan segera untuk mempertahankan upaya bantuan.
“Tanpa dana, kita tidak dapat melakukan apa yang perlu kita lakukan… kami tidak dapat memenuhi kebutuhan rakyat Myanmar,” kata Dunford, mengutip wawancara dengan UN News dari Mandalay, dekat pusat gempa.
Menurut Dunford tantangan besar yang dihadapi para penyintas dan pekerja bantuan adalah dampak konflik yang sedang berlangsung dan diperlukan tindakan global untuk mencegah tragedi lebih lanjut.
Dunford menjelaskan saat kejadian berada di Nay Pyi Taw, Myanmar, pada hari Jumat ketika gempa melanda. “Itu adalah pengalaman yang menakutkan. Kami berakhir di bawah meja, sangat berharap bahwa atap tidak akan runtuh pada kami. Segera setelah itu, kami membersihkan gedung. Kami mulai berpikir tentang bagaimana kami akan menanggapi kebutuhan rakyat Myanmar,” ujarnya.