Darilaut – Delegasi pemerintah Oman tertarik untuk mempelajari rehabilitasi ekosistem mangrove di Indonesia. Delegasi Oman mengunjungi Indonesia untuk melihat secara langsung praktik terbaik (best practice) upaya rehabilitasi mangrove.
“Pada prinsipnya, kita menyambut baik kolaborasi antara Pemerintah Oman dan Indonesia,” kata Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi (PREE) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Virni Budi Arifanti, Rabu (28/5).
Virni yang juga Ketua Pusat Kolaborasi Riset (PKR) Ekologi Mangrove dan Sekretaris Eksekutif Man and Biosphere (MAB) Indonesia, mengharapkan akan terjalin kerja sama yang baik di antara dua negara, khususnya kegiatan riset dan pengembangan inovasi dalam rehabilitasi dan konservasi mangrove.
Virni menjelaskan pertemuan dengan delegasi Oman yang dikemas dalam workshop bertajuk Strengthening Global Partnerships in Mangrove Restoration: Knowledge Exchange Visit From Oman to Indonesia.
Pentingnya aspek riset dan inovasi dalam upaya konservasi dan rehabilitasi mangrove, sebagai salah satu ekosistem karbon biru. Hal tersebut dibutuhkan bangsa Indonesia untuk mendukung kesepakatan iklim global, yaitu penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK), kata Virni.
Indonesia memiliki 43 spesies mangrove tropis sejati atau 80% spesies mangrove tropis dunia, berbeda dengan ekosistem mangrove di Oman yang hanya memiliki beberapa spesies saja.




