Jakarta – Pemusnahan kapal ikan pelaku pelaku illegal, unreported, and unregulated (IUU) Fishing, memberikan dampak positif pada sektor kelautan dan perikanan Indonesia. Dengan ketegasan ini, prestasi Indonesia ditorehkan sebagai negara penyuplai ekspor tuna terbesar di dunia.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, berkat ketegasan Indonesia dalam memberantas IUU Fishing selama ini, neraca dagang perikanan Indonesia menjadi nomor satu di Asia Tenggara.
Pada triwulan III tahun 2018, PDB perikanan mencapai nilai Rp 59,98 triliun. Angka ini meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2017 senilai Rp 57,84 triliun.
Sejak Indonesia tegas memberantas IUU Fishing, produksi perikanan terus mengalami peningkatan. Seperti pada triwulan III 2015, produksi perikanan sebanyak 5.363.274 ton mengalami kenaikan 5,24 persen menjadi 5.664.326 ton pada 2016.
Kenaikan kembali terjadi 8,51 persen di periode yang sama di 2017 yaitu sebesar 6.124.522 ton. Pada triwulan III 2018, produksi perikanan kembali meningkat 1,93 persen yaitu mencapai 6.242.846 ton.
Meskipun terjadi perlambatan pertumbuhan PDB dari 6,85 persen di triwulan III 2017 menjadi 3,71 persen di triwulan III 2018, PDB perikanan mengalami peningkatan di setiap kuartal, begitu pula dengan jumlah produksi perikanan.
Komentar tentang post