Jakarta – Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PSDPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan, Rifky Effendi Hardijanto mengatakan, dengan adanya pertumbuhan positif dari produksi perikanan budidaya, tentunya akan berimbas pada meningkatnya ekspor ke berbagai negara. Beberapa komoditas yang akan digenjot ekspornya adalah lele dan patin.
“Target ekspor ke depan, yang akan digenjot yakni Catfish. Hal ini untuk mengambil alih pangsa pasar patin dunia yang sebelumnya hampir 80 persen dikuasai Vietnam. Saat ini produk patin Vietnam tengah diembargo oleh negara-negara importir,” kata Rifky.
Menurut Rifky, peluang pasar patin telah terbuka di kawasan Timur Tengah. Saat ini, kebutuhannya cukup besar yakni sebesar 50.000 hingga 60.000 ton.
Selain itu, Indonesia tengah mengenalkan branding patin nasional dengan nama Indonesian Pangasius. “Patin didorong sebagai komoditas ekspor ke berbagai negara. Dubai memperoleh pasar yang sangat baik. Market pangasius ini banyak dan sudah mulai bersaing dengan pangasius Vietnam,” katanya.
Kebutuhan patin dunia sebesar 700.000 ton. Sehingga Indonesia memiliki peluang untuk mengambil alih supply share patin Vietnam di pasar global hingga mencapai lebih kurang 570.000 ton.
Selain lele dan patin, udang masih menjadi komoditas utama yang dikembangkan untuk ekspor.
Komentar tentang post