redaksi@darilaut.id
Minggu, 22 Mei 2022
26 °c
Jakarta
28 ° Sab
27 ° Ming
28 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Home » Berita » Petambak Diminta Tak Gunakan Zat Berbahaya

Petambak Diminta Tak Gunakan Zat Berbahaya

redaksi redaksi
30 Juli 2019
Kategori : Berita, Sampah & Polusi
FOTO: KKP

FOTO: KKP

Jakarta – Para petambak ikan diminta tidak lagi menggunakan zat-zat berbahaya seperti tiodan dan saponin. Zat ini menjadi ancaman bagi ikan-ikan kecil dan rajungan yang ada di sekitar perairan tambak.

“Kalau rajungannya mati karena tambak, nanti nelayan di desa Betahwalang akan usaha apa?” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Senin (29/7).

Susi juga berpesan agar menjaga pertumbuhan mangrove. Kalau mangrove hilang, tidak ada lagi tempat buat ikan untuk bertelur. Hutan mangrove harus dijaga kelestariannya. Kerena mangrove adalah tempat memijah bagi udang, ikan, rajungan, kepiting dan lain-lain.

Karena itu, pengembangan tambak juga harus terkontrol dan terukur agar tidak menghabisi mangrove.

Berkaitan dengan sampah, Susi mengatakan, jangan dibuang di sungai atau laut. Lalu, hentikan pendangkalan di muara sungai.

Selain itu, Susi berharap, ke depan nanti diatur supaya 100 meter dari pesisir yang adalah daerah larva rajungan ini tidak boleh ada penangkapan. Supaya apa? Supaya mereka besar, beranak dan bertelur dulu.

Persoalan sampah telah menjadi masalah umat manusia yang harus diselesaikan secara bersama-sama.

Menteri Susi kembali berpesan agar masyarakat berhenti membuang sampah di laut. “Ibu tidak menginginkan bapak-bapak nelayan pergi melaut pulang membawa tangkapan sampah plastik, karena ikannya sudah tidak ada, yang ada hanya plastik,” ujarnya.

Susi mengajak agar ibu-ibu nelayan untuk tidak menggunakan kantong kresek lagi. Kita semua harus menjadi bagian dari solusi, bukan masalah. Gunakan barang daur ulang untuk keperluan sehari-hari.

Dengan menggunakan barang daur ulang, merupakan bagian dari cinta kita kepada lingkungan.*

Tags: KKPRajungansampah plastik
Bagikan3Tweet1KirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Asosiasi terumbu karang dan ikan. FOTO: DARILAUT.ID
Berita

GEF Sediakan Dana $43 Juta untuk Pemulihan Spesies dan Ekosistem

21 Mei 2022
Aksi pengebom ikan asal Malaysia di Laut Sulawesi. FOTO: KKP
Berita

Pelaku Pengebom Ikan Asal Malaysia Ditangkap di Laut Sulawesi

21 Mei 2022
Padang lamun (seagrass). FOTO: DARILAUT.ID
Berita

Jejaring Pemantauan Ekosistem Pesisir Terbentuk

20 Mei 2022
Next Post
FOTO: DARILAUT.ID

Pesan Menteri Susi, Jangan Tangkap Rajungan Betina Bertelur

FOTO: BAKAMLA

Bakamla Tangkap Kapal Kayu Muat BBM Ilegal

Komentar tentang post

Bandung, Indonesia
Minggu, Mei 22, 2022
Mostly Cloudy
24 ° c
72%
11mh
-%
28 c 19 c
Rab
26 c 18 c
Kam
27 c 18 c
Jum
26 c 17 c
Sab

TERBARU

GEF Sediakan Dana $43 Juta untuk Pemulihan Spesies dan Ekosistem

Pelaku Pengebom Ikan Asal Malaysia Ditangkap di Laut Sulawesi

Jejaring Pemantauan Ekosistem Pesisir Terbentuk

Tren Naiknya Suhu di Indonesia dan Perubahan Iklim

Bencana Alam, Sebanyak 1,9 Juta Jiwa Menderita dan Mengungsi

KM Sirimau Kandas di Pulau Ipet

REKOMENDASI

BNPB: Siklus Gempa dan Tsunami Palu Pengulangan Satu Generasi

Dampak Siklon Tropis Seroja di NTT, 72 Orang Hilang

Di Australia, 3 Ekor Paus Bungkuk Masuk Sungai

5 orang Kru KM Dorolonda Sembuh Dari Covid-19

ISKINDO dan Banyan Tree Pendampingan Nelayan Korban Bencana Sulawesi Tengah

Data Arah Angin dan Curah Hujan Penting untuk Penerbangan

TERPOPULER

  • FOTO: LOKA PSPL SORONG

    Mirip Kerupuk, Harga Gelembung Renang Capai Rp 50 juta per Kilogram

    264 bagikan
    Bagikan 112 Tweet 64
  • Kuda Laut, Ikan yang Dipercaya Dapat Menyembuhkan Berbagai Penyakit

    162 bagikan
    Bagikan 69 Tweet 39
  • Tahun 2022, Pulau Jawa Paling Banyak Kejadian Bencana Alam

    7 bagikan
    Bagikan 3 Tweet 2
  • Akan Dikirim ke Manado, KKP Proses Hukum 4.030 kg Sirip Hiu di Baubau

    2 bagikan
    Bagikan 1 Tweet 1
  • Ini Potensi di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan

    636 bagikan
    Bagikan 264 Tweet 155
  • Bencana Alam Tahun 2022, Lebih Dari 1 Juta Jiwa Mengungsi

    22 bagikan
    Bagikan 9 Tweet 6
  • Suhu Udara di Sebagian Wilayah Indonesia Panas

    1 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk