Darilaut – Pusat edukasi lingkungan dan restorasi ekosistem mangrove mulai disiapkan di Jakarta. Hal ini ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan sarana dan prasarana di kawasan Suaka Margasatwa Muara Angke.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jakarta, Karyadi mengatakan, Suaka Margasatwa Muara Angke adalah kawasan konservasi di pesisir utara Jakarta yang merupakan bagian dari kelompok Hutan Angke Kapuk. Wilayah dengan luas 310 hektar ini menjadi salah satu ekosistem mangrove yang masih tersisa di Jakarta.
Menurut Karyadi, ekosistem mangrove ini menjadi habitat buaya air asin, kadal, monyet berekor panjang, ular, dan juga terdapat 15 spesies mangrove yang tumbuh di dalamnya. Kawasan ini juga daerah penting bagi burung di Jawa dengan ditemukannya 91 spesies dan 17 di antaranya dilindungi.
Pada Selasa (14/7), BKSDA Jakarta, Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), bersama Mangrove Ecosystem Restoration Alliance (MERA) memulai pembangunan gapura dan jembatan titian sepanjang sekitar 240 meter di Suaka Margasatwa Muara Angke (SMMA). MERA terdiri dari APP Sinar Mas, PT Indofood Sukses Makmur, Tbk, PT Chevron Pacific Indonesia, dan PT Djarum.
Pembangunan sarana dan prasarana ini merupakan bagian dari penguatan fungsi SMMA sebagai pusat edukasi lingkungan dan restorasi ekosistem mangrove di Jakarta.
Komentar tentang post