Darilaut – Lebih dari 491 ribu orang telah dievakuasi sebelum topan super (super typhoon) mendarat di Filipina, Sabtu (16/11).
Melansir Kantor Berita Filipina, PNA, Kantor Pertahanan Sipil di Bicol (OCD-5) pada hari Sabtu melaporkan bahwa 491.047 individu atau 137.726 keluarga dari enam provinsi pindah ke pusat evakuasi.
Sebelumnya, Sabtu pagi, Kantor Pertahanan Sipil mengatakan 43.623 keluarga sejauh ini telah mengindahkan seruan pemerintah untuk evakuasi preemptive.
“Pada pukul 7 pagi hari ini, kami telah menerima laporan bahwa 43.623 keluarga, atau 134.653 individu, menyetujui evakuasi paksa yang diterapkan oleh unit pemerintah daerah (LGU) untuk memastikan keselamatan mereka,” kata Wakil Menteri Administrator OCD Ariel Nepomuceno.
Selain evakuasi preemptive, Nepomuceno mengatakan aset tanggap darurat telah disiapkan, termasuk paket makanan keluarga dan perlengkapan kebersihan.
Nepomuceno meminta penduduk di daerah rawan gelombang badai dan tanah longsor di jalur langsung topan untuk mengindahkan seruan pemerintah untuk mengungsi.
“Sekarang lebih berbahaya bagi mereka yang berada di daerah rawan tanah longsor karena tanah telah jenuh oleh topan berturut-turut,” kata Nepomuceno memperingatkan.
Kepala OCD juga mencatat bahwa ketinggian puncak gelombang badai yang diproyeksikan, mencapai dua hingga tiga meter di daerah pesisir dataran rendah atau terbuka, menimbulkan ancaman yang signifikan.