Darilaut – Seruan untuk membebaskan Palestina dari penindasan dan gencatan senjata di Gaza menggema di hari pertama Konferensi Perubahan Iklim PBB Sesi ke-28 (COP28) di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Kamis (30/11).
Koalisi COP28, sebuah jaringan global organisasi keadilan iklim dan hak asasi manusia, berdiri dalam solidaritas dengan Palestina.
Mengutip Khaleejtimes.com, gerakan iklim melihat perjuangan rakyat Palestina “sebagai bagian tak terpisahkan dari perjuangan kolektif kita demi keadilan iklim, ras, ekonomi dan politik dan untuk dunia di mana setiap orang mempunyai hak untuk hidup bermartabat, bebas dari penindasan”.
Anggota kelompok tersebut mengenakan kemeja bertuliskan ‘gencatan senjata’ dan mengibarkan bendera semangka.
Kelompok tersebut menyerukan penghentian permanen pemboman di Gaza oleh Israel, meningkatkan bantuan kemanusiaan dan diakhirinya blokade terhadap Gaza.
Di tempat lain di Zona Biru, Koalisi COP28 menutup konferensi mereka dengan teriakan yang menggelegar: “Dari sungai hingga laut, Palestina akan merdeka”.
“Keadilan iklim tidak dapat dipisahkan dari hak asasi manusia. Tidak ada keadilan iklim di wilayah-wilayah pendudukan.”
“Anda tidak memerlukan koneksi ke Palestina atau Timur Tengah untuk memahami bahwa apa yang terjadi di Gaza adalah salah. Pemuda berdiri bersama Palestina.”