Darilaut – Dalam 20 tahun perjalanan demokrasi di Provinsi Gorontalo, belum mampu meningkatkan kesehjateraan masyarakat.
Kondisi tersebut dapat dilihat dari angka kemiskinan dan pengangguran tinggi, serta indeks pendidikan dan indeks literasi yang rendah di Gorontalo.
Hal ini dikatakan Sosiolog Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Dr. Funco Tanipu, saat seminar nasional dengan tema ‘Evaluasi Pemilu Indonesia, Proyeksi Pilkada Gorontalo dan Pengalaman Pemilu Amerika Serikat’ di lantai 4 rektorat UNG, pada Selasa (7/5).
Seminar nasional ini kerja sama UNG dengan Konsulat Jenderal Amerika di Surabaya, KPU Provinsi Gorontalo, dan Bawaslu Provinsi Gorontalo.
Pelaksanaan kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber yang relevan dengan tema seminar yang ada, seperti Rektor UNG Prof. Eduart Wolok sebagai opening speech, Clint Shoemake yang merupakan Deputi Politik dan Ekonomi Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya sebagai keynote speaker. Kemudian Ketua KPU Provinsi Gorontalo Fadliyanto Koem, Ketua Bawaslu Provinsi Gorontalo Idris Usuli, Funco Tanipu, dan Wakil direktur Gorontalo Post Femmy Udoki.
Funco menilai bahwa banyak hal yang tidak selaras antara demokrasi yang sifat partipasinya tinggi dengan kualitas dari hasil demokrasi tersebut.