Darilaut – Stok ikan tuna mata besar (Big eye tuna) di Samudra Hindia terus membaik dan berada pada tingkat berkelanjutan.
Hal ini berdasarkan konferensi Komisi Tuna Samudra Hindia yang diadakan pada pertengahan April lalu di pulau Reunion Prancis, Samudra Hindia.
Anggota komisi membahas kuota untuk big eye, ikan tuna sirip kuning dan jenis tuna lainnya.
Melansir Nippon Hoso Kyokai (NHK) kuota Jepang untuk penangkapan ikan tuna mata besar di Samudra Hindia akan dinaikkan mulai tahun 2026 selama tiga tahun.
Proyeksi menunjukkan spesies tersebut berada pada tingkat berkelanjutan di Samudra Hindia.
Tuna mata besar sangat populer di Jepang. Spesies ini biasanya dimakan mentah sebagai sashimi.
Jepang menangkap lebih dari 28.000 ton pada tahun 2023. Lebih dari 3.500 ton berasal dari Samudra Hindia.
Kuota tahunan Jepang untuk tuna mata besar Samudra Hindia akan naik 15 persen menjadi 4.237 ton mulai tahun depan hingga 2028. Keputusan itu datang pada konferensi Komisi Tuna Samudra Hindia.
Komisi Tuna telah memberlakukan batasan penangkapan ikan tuna mata besar (Thunnus obesus) untuk negara dan wilayah yang berpartisipasi sejak tahun lalu untuk membendung penurunan stok.
Konferensi telah memutuskan untuk menaikkan kuota berdasarkan proyeksi yang menunjukkan populasi mata besar pada tingkat berkelanjutan di lautan yang berbatasan dengan India, Afrika, Indonesia, dan Australia.