Darilaut – Profesor Riset bidang Ilmu Kebumian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Danny Hilman Natawidjaja, mengatakan, gempa bumi Cianjur terjadi karena sumber gempa di darat dari satu sesar aktif di dekat Cianjur yang belum terpetakan sebelumnya. Sumber gempa ini belum diketahui sebelumnya.
“Memang dekat dengan jalur Sesar Cimandiri yang sudah dikenal sejak lama ya. Tapi itu bukan di Sesar Cimandiri,” kata Danny.
Menurut Danny, gempa tidak dapat diprediksi tapi persiapan itu yang harus kita lakukan baik di tata ruang ataupun yang lebih penting lagi adalah di kode bangunan, yaitu struktur bangunan yang tahan gempa.
“Kebanyakan kerusakan terjadi penyebabnya adalah struktur bangunan yang tidak tahan gempa. Strukturnya tidak baik,” ujar Danny.
Gempa susulan akan terjadi tetapi tidak akan berlangsung lama, diperkirakan hanya beberapa hari karena gempa tidak terlalu besar.
Gempa susulan adalah satu proses gempa-gempa kecil yang mengiringi gempa yang besarnya sebagai proses untuk kesetimbangan alam.
Peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi Mudrik Rahmawan Daryono, mengatakan, gempa bumi di Cianjur pada awal terjadi diperkirakan berasal dari sisi sebelah Selatan yaitu dari sesar Cimandiri.
Gempa Cianjur mengindikasikan bahwa bukan bagian dari sesar Cimandiri. Jadi sesuatu sesar yang belum terpetakan.
Komentar tentang post