Darilaut – Sedikitnya 166 orang meninggal dunia karena tanah longsor di India Selatan, pada Selasa (30/7). Pada hari kedua, Rabu (31/7), lebih dari seribu petugas penyelamat mencari 187 orang yang belum ditemukan.
Melansir Associated Press (AP) semburan lumpur dan air telah menyapu perkebunan teh dan pemukiman. Tim penyelamat menarik keluar orang-orang yang terjebak di bawah lumpur dan puing-puing karena hujan ringan hingga lebat menghambat upaya mereka.
“Ini adalah salah satu bencana alam terburuk yang pernah disaksikan negara bagian Kerala,” kata pejabat di negara bagian, Pinarayi Vijayan.
Tanah longsor yang melanda daerah perbukitan di distrik Wayanad pada Selasa pagi juga melukai 186 orang, meratakan rumah, pohon tumbang dan jembatan hancur, kata petugas polisi Aijaz.
PM Manoj, juru bicara pejabat terpilih tertinggi negara bagian, mengatakan 187 orang tidak ditemukan. Tujuh puluh tujuh mayat telah diidentifikasi sejauh ini dan sebagian besar diserahkan kepada kerabat.
Lebih dari 5.500 orang telah diselamatkan, kata Vijayan, berkat upaya sekitar 1.167 petugas, termasuk tim pemadam kebakaran dan tentara, serta anggota penjaga pantai dan Pasukan Tanggap Bencana Nasional.
Angkatan udara menggunakan helikopter untuk mengevakuasi orang-orang ke rumah sakit dan sebuah perangkat untuk menemukan keberadaan manusia di bawah tanah sedang dibawa, katanya.