KAYU di homestay Malenge Indah, Pulau Malenge, Kepulauan Togean, sudah berlubang. Tapi, struktur bangunan yang dibuat 24 tahun lalu itu, masih kokoh berdiri.
Homestay (losmen) Malenge Indah tercatat sebagai penginapan pertama di Kepulauan Togean. Bangunan ini dibuat pertama kali pada 1994.
Awal 1990-an, ada seorang wisatawan datang ke Pulau Malenge. Kepala Desa Malenge menganjurkan wisatawan ini menginap di rumah Buahani Asmai Engke.
Sejak itu, Buahani berkeinginan membuat homestay di rumahnya. Ia menyampaikan keinginan tersebut pada suaminya.
Bangunan homestay Malenge Indah berada di pantai. Air laut menyatu dengan tiang-tiang kayu penyangga bangunan. Air laut yang jernih membuat ikan-ikan kecil bermain-main dan mencari makan terlihat dengan jelas. Terutama, saat air sedang pasang.
Tidak ada izin mendirikan bangunan untuk homestay yang menyatu dengan rumah ini. Homestay ini selesai tahun 1994. “Biaya menginap Rp 15 ribu per orang,” kata Buahani, 65 tahun.
Homestay ini memiliki enam kamar. Untuk biaya Rp 15 ribu per orang, sudah termasuk makan tiga kali.
Bulan Agustus, setiap tahunnya, ribuan turis datang ke Togean. Secara bergantian, ratusan turis menginap di homestay Malenge Indah.
Kebanyakan wisatawan asal Eropa yang datang ke Togean. Mereka ini tidak hanya tinggal satu sampai dua hari. Ada yang menginap selama sebulan di Malenge.
Komentar tentang post