Secara morfologi dan contoh dari beberapa daerah biogeografi lainnya menunjukkan kemiripan dengan Cyrtodactylus seribuatensis dari Pulau Seribuat di Malaysia bagian barat. Tetapi ada ciri morfologi yang membedakan, yaitu pada bagian sisiknya.
Agus Ngurah Krisna selaku Kepala Balai TNBB Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengatakan, penemuan ini merupakan hasil kerjasama antara Balai TNBB dengan Pusat Riset Perubahan Iklim Universitas Indonesia (Reseach Center for Climate Change Universitas Indonesia/RCCC UI).
Penelitian ini tentang Pelaksanaan Demonstrasi Proyek The Rainsforest Standard Protected Area Credit di Kawasan TNBB pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2016.
Menurut Agus, masih terdapat kemungkinan bertambahnya spesies baru dari hasil kegiatan penelitian ini. Beberapa jenis herpetofauna masih unidentified dan sedang dalam penelitian mendetail oleh Tim Peneliti RCCC UI dan MZB.
Temuan spesies baru tentunya menambah keanekaragaman hayati Kawasan TNBB. Sebelumnya tercatat terdapat 18 jenis mamalia, 205 jenis burung, 13 jenis reptil, 10 jenis amfibi, 67 jenis kupu-kupu dan lebih dari 120 jenis ikan.
Hal ini juga didukung oleh keberadaan ekosistem yang cukup lengkap mulai dari ekosistem hutan hujan dataran rendah dengan 72 jenis pohon, ekosistem hutan musim dengan 66 jenis pohon, ekosistem savana dengan 55 jenis pohon, ekosistem mangrove dengan 18 jenis pohon, ekosistem hutan pantai dan ekosistem terumbu karang.
Komentar tentang post