Darilaut – Bencana banjir yang terjadi di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, terjadi sejak tiga minggu yang lalu. Banjir tersebut menyebabkan lima warga tenggelam.
Di Kelurahan Sebaru dan Banturung lokasi pertama terdampak banjir akibat cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan intensitas tinggi disertai petir dan angin kencang.
Manajer Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya, Balap Sipet, mengatakan, Kelurahan Sebaru dan Banturung terendam banjir selama hampir dua minggu lamanya.
Namun kondisi sekarang ini sudah terpantau surut. Lokasi kedua kelurahan ini juga berada di dataran yang lebih tinggi.
Banjir di wilayah lain kemudian terjadi pada Sabtu (9/3) dan masih terjadi. Masih ada 16 kelurahan yang terendam banjir.
Ke-16 kelurahan ini berada di bantaran Sungai Kahayan dan Sungai Rungan yang meluap karena limpasan debit air dari wilayah hulu yang berada di Kabupaten Gunungmas.
Wilayah yang terdampak banjir di Kota Palangkaraya meliputi 20 kelurahan di empat kecamatan. Hingga Kamis (14/3) sebanyak 6.954 KK atau 23.310 jiwa terdampak banjir.
Banjir di Kota Palangkaraya, menyebabkan lima orang warga tenggelam. Keempat warga ditemukan dalam kondisi meninggal dunia sedangkan satu orang lainnya hingga kini masih dalam pencarian oleh tim gabungan.