SEEKOR paus terdampar di Pantai Silo Baru, Asahan, Sumatera Utara dengan kondisi tubuh sudah mulai membusuk dan mengeluarkan aroma menyengat (kode 4) Sabtu (11/1).
BPSPL Padang (Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut) Padang Satker Medan – Kementerian Kelautan dan Perikanan, bersama instansi terkait ikut melakukan pemantauan kondisi bangkai paus tersebut.
Dengan persetujuan pemerintah Kabupaten Asahan dan izin Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Utara kerangka tulang paus tersebut akan dijadikan sebagai koleksi museum. Koleksi kerangka paus ini akan ditempatkan di Rahmat International Wildlife Museum & Gallery.
Rahmat International Wildlife Museum & Gallery menarik bangkai ke pinggir pantai dan akan memfillet daging sehingga tulang dapat diangkut. Lebih lanjut, daging akan dikuburkan untuk menghindari penyebaran penyakit.
Pelaksanaan pengambilan tulang dibawah pengawasan BKSDA. Berita acara proses pemanfaatan tulang akan disusun oleh BKSDA.*
Komentar tentang post