Darilaut – Orang-orang yang tinggal di dekat Sungai kecil dan menengah diminta untuk evakuasi saat topan (typhoon) Shanshan mendekati Jepang. Hal ini karena hujan berkepanjangan yang dibawa Shanshan dapat menyebabkan banjir dengan cepat.
Pada Selasa (27/8) pukul 06.50 waktu setempat, Badan Meteorologi Jepang menjelaskan bahwa Topan Shansan mengarah ke barat-barat laut dengan kecepatan 10 km per jam atau 6 knot.
Sistem ini dengan tekanan udara pada pusatnya 960 hPa (hektopaskal). Kecepatan angin maksimum di sekitar pusat 40 meter per detik atau 80 knot dan kecepatan angin instan maksimum 60 meter per detik atau 115 knot.
Badai dengan kecepatan angin 50 knot atau lebih mencakup seluruh area 95 km (50 NM) dan area angin kencang dengan kecepatan angin 30 knot atau lebih berada di timur laut 330 km (180 NM) dan barat daya 220 km (120 NM).
Pusat Peringatan Siklon Tropis Bersama – Joint Typhoon Warning Center (JTWC) mengatakan ini adalah sistem yang berbahaya. Risiko yang mungkin terjadi termasuk angin yang merusak, curah hujan lebat, gelombang badai, laut yang ganas, tanah longsor, dan banjir bandang.
Selama enam jam terakhir, kata JTWC, Shanshan terletak 367 km timur-timur laut Pangkalan Udara Kadena.
Tinggi gelombang signifikan maksimum adalah 10,4 meter (34 feet), kata JTWC.