Jakarta – Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (ISKINDO) menyerukan kepada komunitas internasional dan pemerintah Indonesia agar secara bersama-sama dapat mengurangi kegiatan eksploitasi dan menjaga laut sesuai daya dukung dan kapasitasnya.
Saat ini, terdapat kecenderungan upaya pemanfaatan laut secara masif untuk kepentingan industri pembangunan.
Ketua umum ISKINDO M Zulficar Mochtar mengatakan, dunia internasional mesti konsisten mengimplementasikan target dan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) terutama indikator 14 terkait perlindungan laut.
“Banyak komitmen dan kesepatan internasional yang sudah dicapai terkait pengelolaan kelautan yang pelaksanaannya sedikit terlambat,” kata Zulficar, terkait dengan World Oceans Day (Hari Kelautan Sedunia) yang jatuh setiap tanggal 8 Juni.
Salah satunya, menurut Zulficar, praktik penangkapan ikan ilegal, tidak terlaporkan dan menyalahi aturan (illegal, unreported, and unregulated fishing atau IUU fishing) dan penangkapan ikan dengan cara merusak (destructive fishing) yang masih marak terjadi pada beberapa perairan internasional, termasuk di laut Indonesia.
Saat ini, ada sekitar 4.5 juta kapal ikan yg beroperasi di seluruh dunia. Namun pengelolaan perikanan dunia masih terkendala pada pencatatan hasil tangkapan.
Komentar tentang post