Darilaut – Mahasiswa Fakultas Pertanian program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) memfasilitasi pengembangan pengolahan ikan roa dan sako Desa Bangga, Kecamatan Paguyaman Pantai, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo. Ikan roa dan sako tersebut diolah menjadi produk bakso dan nuget.
Selama ini Desa Bangga termasuk salah satu wilayah percontohan untuk pelestarian dan perlindungan mangrove di Teluk Tomini. Nelayan setempat juga dikenal sebagai penangkap ikan roa. Selain dijual, ikan roa dijadikan olahan abon dan sambal.
Hal baru yang diberikan mahasiswa KKN UNG dalam pelatihan adalah, ”pembuatan nuget dan bakso ikan,” kata Kepala Desa Bangga, Alim Pata, 33 tahun, Selasa (7/11).
Praktik pembuatan nuget dan bakso ikan roa diikuti kelompok pemuda, kelompok abon roa, tokoh agama dan tokoh Masyarakat di Desa Bangga.
Menurut Alim, dengan adanya pembuatan nuget dan bakso ikan roa, telah menambah variasi produk ikan roa. Produk ini akan terus dikembangkan peserta dan warga Desa Bangga khususnya yang bergerak dalam Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Dekan Fakultas Pertanian UNG yang juga Dosen Pembimbing Lapangan, Dr. Asda Rauf, mengatakan, pemanfaatan ikan roa belum sepenuhnya dilakukan secara maksimal. Untuk itu, kami mendorong masyarakat untuk lebih memaksimalkan pemanfaatannya dengan diolah menjadi produk bakso ikan.
Menurut Asda produk bakso yang dikembangkan oleh mahasiswa dengan menggunakan ikan roa segar.
Pembuatan produk ini, kata Asda, dengan memisahkan kepala ikan dan daging. Selanjutnya daging ikan dihaluskan dan dilakukan pencampuran terhadap bahan-bahan kering seperti tepung tapioka dan bumbu lainnya.
Jika sudah tercampur, dilanjutkan dengan menambahkan bahan-bahan cair, sehingga mendapatkan tekstur bakso yang baik.
Dengan memanfaatkan komoditas, inovasi pengolahan ikan roa menjadi bakso memperoleh nilai jual yang lebih tinggi untuk membantu masyarakat, kata Asda.
Potensi hasil laut berupa ikan roa yang dikembangkan mahasiswa melalui inovasi pembuatan produk makanan bakso ikan, untuk membantu meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Selain Asda, materi pelatihan disampaikan oleh Prof. Dr. Amir Halid, Echan Adam, dan Ramlan Mustafa.
Warga Desa Bangga yang berada di pesisir Teluk Tomini, mata pencaharian utama nelayan dan petani. Dengan melihat potensi desa tersebut, mahasiswa KKN, membantu masyarakat untuk mengembangkan UMKM.