Darilaut – Sejumlah ilmuwan mendapati sekumpulan lubang misterius di sediman dasar laut pada kedalaman sekitar 2.540 meter (1,6 mil).
Lubang misterius tersebut terlihat selama Dive 04 ekspedisi kedua “Voyage to the Ridge 2022”. Para ilmuwan mengamati beberapa set lubang sub linier (terletak pada satu garis lurus) di sedimen dasar laut.
“Lubang-lubang itu terlihat hampir seperti buatan manusia. Tumpukan kecil sedimen di sekitarnya menunjukkan itu telah digali,” tulis Oceanexplorer.noaa.gov (27/7).
“Kami mencoba tetapi tidak dapat mengintip ke dalam lubang dan menyodoknya dengan alat pada kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh. Juga tidak jelas apakah lubang-lubang itu terhubung di bawah permukaan sedimen.”
Para ilmuwan tidak yakin tentang asal mula lubang ini. Karena itu, temuan ini disebarkan ke pengikut melalui platform media sosial seperti Twitter dan Facebook, untuk melihat hipotesis apa yang mungkin dimiliki anggota masyarakat tentang bagaimana lubang ini terbentuk.

Berbagai tanggapan diperoleh, mulai dari alien hingga spesies kepiting yang tidak dikenal hingga gas yang naik dari bawah dasar laut… dan banyak lagi.
Namun, ini bukan pertama kalinya para ilmuwan menemukan lubang misterius ini. Pada Juli 2004, saat menjelajah di kedalaman 2.082 meter (6.831 feet) selama ekspedisi di sepanjang Punggungan Atlantik Tengah bagian utara, para ilmuwan menemukan beberapa set lubang ini.
Ilmuwan Michael Vecchione dan Odd Aksel Bergstad menulis dalam makalahnya menyoroti bagaimana lubang yang tidak biasa ini menunjukkan celah yang ada dalam pemahaman dasar kita tentang ekosistem punggungan laut tengah.
Dalam makalah tersebut, para ilmuwan membahas beberapa hipotesis yang dibagikan di media sosial.
Sementara Vecchione dan Bergstad tidak dapat menentukan secara pasti sumber lubang atau bagaimana dibangun.
Hipotesis Vecchione dan Bergstad sedimen yang terangkat dapat mengindikasikan penggalian oleh organisme yang hidup di sedimen atau penggalian dan pemindahan, mungkin melalui embel-embel makan dari hewan di permukaan sedimen.
Mereka menggunakan istilah “lebensspuren” untuk menggambarkan lubang, yang diterjemahkan menjadi “jejak kehidupan” dan mengacu pada pola sedimen permukaan yang dihasilkan dari bioturbasi (pencampuran atau pengadukan tanah oleh biota) atau gangguan sedimen oleh organisme hidup.
“Lebensspuren: ini mengingatkan pada fosil ichnofosil yang dilaporkan dari batuan laut dalam.
Asal muasal lubang masih tetap menjadi misteri dan memang hal yang tidak diketahui yang ditemui sering kali sedalam dan semisteri lautan itu sendiri.
Namun, dengan setiap ekspedisi untuk memetakan dan menjelajahi kedalaman laut, kita belajar lebih banyak tentang ekosistem ini yang sangat penting bagi kehidupan kita semua.
Sumber: Oceanexplorer.noaa.gov
Komentar tentang post