Jakarta – Seekor paus berkepala melon (Peponocephala electra) terdampar di Pantai Penimbangan, Desa Baktiseraga, Kabupaten Buleleng, Bali, Jumat (23/8). Terdapat 9 bekas luka yang diduga digigit hiu pemotong.
Paus melon ini ditemukan Gede Wiadnyana ini dalam keadaan mati (kode 3). Tim dari Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Kementerian Kelautan dan Perikanan, Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Buleleng, Dosen Universitas Pendidikan Ganesha, dan Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana melakukan koordinasi untuk nekropsi satwa ini.
Hasil pengukuran, paus melon (Melon headed whale) memiliki panjang 2,39 meter, lingkar 116 cm, berat 120 kilogram, jenis kelamin betina. Nekropsi dilakukan tim dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana yang juga anggota Flying Vets dan Jurusan Perikanan dan Kelautan Universitas Pendidikan Ganesha didampingi oleh BPSPL Denpasar, BKSDA, Polair, Penyuluh Gondol dan Pokmaswas Penimbangan Lestari pada Sabtu (24/8).
Pemeriksaan makro ditemukan adanya luka pada berbagai tempat di badan sebanyak 9 bekas luka yang diduga gigitan dari cookie cutter sharks/hiu pemotong.
Ditemukan sedikit paruh cumi-cumi dalam lambung dan secara umum saluran pencernaan dari lambung sampai usus dalam keadaan kosong (tidak ada sisa makanan atapun feses). Organ hati mengalami oedema dan kondisi rapuh.
Organ lainnya seperti paru, jantung dan ginjal dalam kondisi baik (normal). Pemeriksaan pada organ urogenital dijumpai kalkuli pada uretra yang cukup besar, ada dua buah kalkuli dengan ukuran masing-masing 9×5 cm (berat 279 gram) dan 7×5 cm (berat 181 gram).
Disposal carcas (bangkai) paus melon kemudian ditenggelamkan di Pantai Penimbangan. Ditempatkan didalam hexadome “Nemesis” pada kedalaman kurang lebih 26 meter saat kondisi air surut. Dengan jarak kurang lebih 1,5 kilometer dari tepi pantai.
Carcas paus yang ditenggelamkan nantinya akan digunakan untuk penelitian oleh tim Universitas Pendidikan Ganesha. Hal ini untuk mengetahui pengaruh carcas terhadap biodiversitas ekosistem disekelilingnya. Hasilnya nanti akan dilaporkan oleh tim dari Universitas Pendidikan Ganesha ke BPSPL Denpasar.*
Komentar tentang post