Bioreeftek
Sementara itu, di Probolinggo, Jawa Timur, Balai Riset dan Observasi Laut (BROL), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengadakan pelatihan pembuatan dan mengaplikasikan Bioreeftek di pesisir Jawa Timur. Bioreeftek ini menggunakan media penempelan larva planula karang yang berasal dari tempurung kelapa.
Ini salah satu jenis terumbu buatan yang telah dikembangkan BROL sejak 2008. Selain efisien, tempurung kelapa sangat mudah diperoleh. Karena di sepanjang pesisir Indonesia banyak ditumbuhi pohon kelapa.
Pemanfaatan ‘limbah’ tempurung kelapa sebagai media terumbu buatan dilakukan agar mendorong, serta merangsang masyarakat pesisir berpartisipasi menjaga dan merehabilitasi ekosistem terumbu karang. Apalagi, penerapan metode ini sangat mudah dan tidak memerlukan biaya yang banyak.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Teknis Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (UPT-PTPSDKP) Kabupaten Probolinggo Ir Pratiwi Sulistiyani, MM mengharapkan agar materi yang disampaikan dapat memicu semangat para peserta yang hadi. “Proses pembuatan dan pengaplikasian Bioreeftek sangat mudah,” kata Pratiwi.
Nara sumber pelatihan ini inventor Bioreeftek yang juga pakar terumbu karang BROL KKP Dr Eghbert Elvan Ampou. Kegiatan pelatihan diikuti 40 peserta yang berasal dari Pokmaswas dan kelompok nelayan Kabupaten/Kota se-Jawa Timur (Situbondo, Banyuwangi, Malang, Bondowoso, dan Probolinggo).*
Komentar tentang post