redaksi@darilaut.id
Sabtu, 27 Februari 2021
26 °c
Jakarta
27 ° Sab
27 ° Ming
27 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Home Berita

52 Paus Pilot Terdampar di Pantai Madura, Hanya 3 yang Hidup

20 Februari 2021
Kategori : Berita, Orca
Paus Pilot yang terdampar di Pantai Madura, Kamis (18/2). FOTO: KLHK

Paus Pilot yang terdampar di Pantai Madura, Kamis (18/2). FOTO: KLHK

Darilaut – Sebanyak 52 paus pilot atau paus pemandu sirip pendek terdampar di sisi selatan Pulau Madura, di Desa Patereman, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan, Kamis (18/2). Dari 52 paus pilot yang ditemukan, 3 ekor dalam kondisi hidup dan 49 mati.

Evakuasi dilakukan Balai Besar KSDA Jawa Timur, setelah berkoordinasi dengan instansi terkait diantaranya BPSPL, PSDKP, Dinas Kelautan, Dinas PU Prov. Jatim, Polairud, Kepolisian setempat, TNI, Kepala Desa, dan Camat. Tim penanganan terdamparnya paus ini juga melibatkan FKH Universitas Airlangga.

“Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) Balai Besar KSDA Jawa Timur pada hari Jum’at pagi, ketika air surut baru terlihat puluhan ekor sudah terdampar di pantai,” kata Kepala Bidang KSDA Wil. II BBKSDA Jatim RM Wiwied Widodo.

Tim Penanganan terdamparnya paus dibagi menjadi beberapa regu. Terdiri atas regu pengamanan lokasi oleh TNI dan Polri, tim postmortem oleh 2 orang dokter hewan, 5 asisten dan 1 orang dari BBKSDA Jatim.

Kemudian, regu Antemortem terdiri dari 1 orang dokter hewan, 1 asisten dan 2 orang dari BBKSDA Jatim dan regu penguburan yang dikoordinir oleh Kepala Desa setempat.

Paus pilot (short finned pilot whale) merupakan jenis mamalia laut yang dilindungi undang-undang. Cetacea dengan nama ilmiah Globicephala macrorhynchus termasuk dalam daftar satwa dilindungi berdasarkan Permen LHK No. P.106/MENLHK/SETJENKUM.1/12/2018 Tahun 2018.

Secara global, mereka terdaftar dalam Appendix II Convention on International Trade in Endangered Species (CITES).

“Paus-pilot sirip-pendek dapat ditemukan di perairan beriklim hangat dan perairan tropis di berbagai penjuru dunia. Umumnya, mereka hidup jauh dari pantai,” kata Wiwied.

Wiwied mengatakan kegiatan nekropsi belum dapat dilakukan. Hal ini dengan pertimbangan agar paus yang hidup dan telah kembali ke laut lepas, tidak kembali lagi akibat adanya pancaran sonar dari paus yang dilakukan nekropsi.

“Pengambilan sonar pada kepala paus untuk mengetahui kondisi sonar apakah dalam keadaan normal, atau terdapat penyakit yang menyebabkan gangguan terhadap sonar,” ujarnya.

Sonar adalah sistem komunikasi dengan suara yang dibuat oleh paus yang berguna sebagai petunjuk arah saat mencari makan/makan.

Nama paus pilot sendiri berasal dari kepercayaan bahwa pemimpin kelompok (pod leader), berperan sebagai “pilot” dari kelompok tersebut.

Rombongan paus pilot ini akan mengikuti pemimpinnya. Meskipun keputusan tersebut dapat membahayakan rombongan ini.

Regu Postmortem sampai dengan saat ini masih melakukan pengamatan terhadap paus yang masih hidup. Sementara, regu penguburan telah mempersiapkan alat berat yang berasal dari Dinas PU Provinsi Jawa Timur.

Lokasi penguburan akan ditentukan oleh Kepala Desa setempat dengan pertimbangan dari tim teknis. Kegiatan evakuasi dan penguburan melibatkan masyarakat nelayan setempat.

Penyebab terdamparnya 52 paus pilot di pantai Mondu Bangkalan Madura ini, berdasarkan analisa tim dokter hewan dapat disebabkan karena beberapa faktor.

Pertama, kerusakan sonar pada pemimpin kelompok koloni. Hal ini akan diketahui dari hasil nekropsi paus yang diperkirakan sebagai pemimpin koloni.

Selanjutnya, pengaruh arus yang besar sehingga menyebabkan paus terbawa arus hingga ke pantai.
Selain itu, adanya jenis plankton yang bersifat racun dan memabukkan paus. Ada kemungkinan paus mengejar mangsa dan memakan ikan yang memakan plankton beracun tersebut.

Paus mengalami keracunan dan terjebak saat air surut dan tidak dapat kembali ke laut lepas.

“Tim akan mengambil sampel air dimana plankton-plankton itu berada dan mencocokan kandungannya dengan hasil nekropsi pada paus. Secara visual keberadaan plankton di perairan merubah warna air laut menjadi kemerahan,” kata Wiwied.

Penguburan dilakukan dengan menggali sedalam 2,5 sampai 3 meter, ditutup dengan jaring dan dipasak untuk selanjutnya dilakukan penimbunan. Pelaksanaannya disesuaikan dengan waktu dan cuaca di sekitar lokasi.

Tags: Jawa TimurKLHKPaus pilotpaus terdampar
BagikanTweetBagikanKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

ISTIMEWA
Berita

Sosialisasi Strategi Komunikasi Vaksinasi Covid-19 Siap Digelar di Gorontalo

27 Februari 2021
Longsor di lokasi penambangan emas di Desa Burangga, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Rabu (24/2). FOTO: BPBD Parigi Moutong/BNPB
Berita

Puluhan Penambang Emas Tertimbun Longsor di Parigi Moutong

26 Februari 2021
Paus Pilot yang terdampar di Pantai Madura, Kamis (18/2). FOTO: KLHK
Berita

Penanganan Paus Terdampar Perlu Partisipasi Masyarakat

26 Februari 2021
Next Post
FOTO: DARILAUT.ID

BMKG Prediksi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang

Kapal laut. FOTO: DARILAUT.ID

La Nina Diperkirakan Hingga Mei 2021

Komentar tentang post

Bandung, Indonesia
Sabtu, Februari 27, 2021
Mostly Cloudy
23 ° c
72%
11mh
-%
27 c 18 c
Rab
26 c 17 c
Kam
27 c 17 c
Jum
25 c 16 c
Sab

TERBARU

Sosialisasi Strategi Komunikasi Vaksinasi Covid-19 Siap Digelar di Gorontalo

Puluhan Penambang Emas Tertimbun Longsor di Parigi Moutong

Penanganan Paus Terdampar Perlu Partisipasi Masyarakat

Longsor di Pamekasan, Puting Beliung di Demak

Kedutaan Memulangkan ABK Indonesia dari Panama

Cuaca Buruk, Kapal Tongkang Kandas di Kangean

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

REKOMENDASI

2014 – 2018, Pemerintah Menenggelamkan 488 Kapal Pelaku Illegal Fishing

Hari Ini Peringatan Perlawanan pada IUU Fishing, Menteri Susi: Perangi Pencurian Ikan

Identifikasi Larva Ikan di Laut Sawu

Indonesia Miliki 23,14 juta hektar Kawasan Konservasi Laut

6 Negara Bahas Model Pengelolaan Hiu Paus di Gorontalo

Operasional Pelabuhan di Papua dan Papua Barat Normal

TERPOPULER

  • Ikan

    Ini Potensi di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan

    13 bagikan
    Bagikan 13 Tweet 0
  • Ingin Tahu Sebaran Ikan Tuna dan Cakalang di Indonesia, Ini Lokasinya

    251 bagikan
    Bagikan 251 Tweet 0
  • Enam Aplikasi Digital Nelayan Indonesia

    53 bagikan
    Bagikan 53 Tweet 0
  • Apa Itu Nilai Tukar Nelayan

    193 bagikan
    Bagikan 193 Tweet 0
  • Survei Cekungan Bawah Laut di Indonesia

    5 bagikan
    Bagikan 5 Tweet 0
  • Mirip Kerupuk, Harga Gelembung Renang Capai Rp 50 juta per Kilogram

    31 bagikan
    Bagikan 31 Tweet 0
  • Pulau Mana Paling Luas Kawasan Terumbu Karang di Indonesia?

    5 bagikan
    Bagikan 5 Tweet 0
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2021 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi

© 2018 - 2021 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk
Go to mobile version