Darilaut – Sebanyak 89 desa di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, terendam Banjir. Banjir ini memberikan dampak terhadap 93.149 jiwa dan 22.725 jiwa di antaranya mengungsi.
Pemerintah Kabupaten Demak telah mendirikan lokasi pengungsian di 45 titik. Kejadian ini merupakan kali kedua pascabanjir Demak pada awal bulan Februari 2024 yang lalu. Banjir meluas karena enam tanggul jebol.
Pada Minggu (17/3), tanggul Sungai Wulan yang berada di perbatasan Kabupaten Demak dan Kudus, kembali jebol.
Laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak pada Senin (18/3) mencatat sebanyak 89 desa di 11 kecamatan terendam banjir dengan ketinggian antara 30-80 sentimeter.
Kecamatan terdampak banjir antara lain Kecamatan Demak, Kecamatan Karangtengah, Kecamatan Sayung, Kecamatan Mranggen, Kecamatan Wonosalam, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Karangawen, Kecamatan Kebonagung, Kecamatan Guntur, Kecamatan Dempet, Kecamatan Gajah.
Hingga Senin (18/3) BPBD Kabupaten Demak masih bersiaga dengan kondisi banjir.
BPBD Kabupaten Demak melaporkan tinggi air di wilayah Demak kota pada Senin pagi mencapai lutut orang dewasa.
Sementara itu arus banjir di ruas jalan Demak-Kudus semakin deras dan berpotensi membahayakan perahu evakuasi.