Edy mengatakan strategi Amerika Serikat adalah beraliansi bilateral maupun multilateral dengan negara-negara besar dan konsepsi yang military heavy. China menekankan pragmatisme hubungan ekonomi, kerja sama pembangunan infrastruktur, dukungan politik serta penguatan militer di Laut Natuna Utara.
Dosen Seskoal Laksamana Pertama TNI Judijanto menjelaskan pada Januari 2020 puluhan kapal ikan milik China yang dikawal dengan kapal penjaga pantai dan kapal fregat pemerintah China, menerobos masuk ke wilayah ZEE lndonesia di perairan Laut Natuna Utara.
Selain itu, situasi rawan konflik Laut Natuna Utara, meningkat hingga menuju titik krisis karena negara-negara di kawasan yang menentang klaim sepihak dari China, akan berlomba meningkatkan kekuatan pertahanan militernya.
“Dominasi China atas wilayah Laut Natuna Utara dapat membantu China melakukan satu atau lebih hal, seperti mengendalikan operasi penangkapan ikan dan kegiatan eksplorasi minyak dan gas di Laut Natuna Utara serta memaksa, mengintimidasi, maupun memberikan tekanan politik kepada negara lain yang berbatasan dengan Laut Natuna Utara,” kata Judijanto.
Judijanto mengatakan ada beberapa fakta permasalahan yang masih terjadi di perairan Natuna Utara, di antaranya belum terselesaikannya konflik terkait ZEE dan landasan kontinen, adanya kegiatan penangkapan ikan, serta China melakukan protes terhadap kegiatan eksplorasi migas Indonesia.
Komentar tentang post