Darilaut – Sebagai payung ekosistem pers, Dewan Pers harus betul-betul mempersiapkan anggotanya di periode 2025-2028, karena kondisi media di tahun ini tidak lebih baik dari situasi tahun lalu, terutama di tengah gempuran Artificial Intelligence (AI).
Hal ini disampaikan Ketua Badan Pekerja Pemilihan Anggota (BPPA) Dewan Pers, Bambang Santoso.
Santoso mengatakan anggota Dewan Pers mendatang harus paham dan mumpuni salah satunya mengenai AI serta media baru, sehingga bisa memberikan pelayanan maksimal untuk pers kita.
Oleh karena itu, pemilihan Dewan Pers tahun ini akan lebih ketat, karena kinerja Dewan Pers akan memengaruhi komite-komite ke depannya, terutama Komite Publisher Rights.
“Kami mendorong partisipasi konstituen untuk memberikan calon anggota, atau teman-teman yang memiliki kapasitas silakan hubungi konstituen terkait untuk mendaftar,” kata Santoso.
Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu berharap peningkatan kapasitas jurnalis dapat dilakukan oleh semua pihak, terutama pemerintah, karena publik memiliki hak untuk tahu.
Ninik juga berpesan agar anggota Dewan Pers yang baru, perlu memikirkan strategi penguatan kapasitas tersebut, baik dari segi konten maupun jumlahnya.
“Tantangan selanjutnya adalah bagaimana Dewan Pers ke depan dapat menjalin kerja sama dengan multistakeholder untuk bisa membangun payung perlindungan kepada jurnalis, dalam rangka menjamin keselamatan dan keamanannya,” kata Ninik.