Ketiga, tuntutan kualitas pangan, makan sehat, bergizi, dan kandungan nutrisi tertentu. Keempat, sumber daya lahan berupa alih fungsi lahan, dan lahan sub-optimal, ujar Joko.
Beberapa tanaman GMO yang sudah dikenal masyarakat, yaitu jagung dan kedelai GMO toleran herbisida yang komersialisasinya sudah cukup masif. Jagung dan kedelai ini sudah disisipi dengan gen toleran terhadap aplikasi herbisida.
Sederhananya, kata Joko, ketika kita menanam jagung dan kedelai GMO di dalam pengendalian gulmanya kita tidak perlu repot untuk mencabuti setiap gulma yang ada di lahan tersebut.
Cukup dengan mengaplikasikan herbisida karena tanaman ini tahan terhadap herbisida, dan gulmanya akan mati. Padi emas juga termasuk tanaman GMO, yang mengandung beta-karoten (pro vitamin A) pada bagian endosperm.
Contoh tanaman GMO lainnya terdiri dari, kentang, tomat, kapas, padi Nue padi yang efisien nitrogen. Untuk tanaman GMO pada level global antara lain, apel, terong, nanas, dan sebagainya.
Joko mengatakan terdapat berbagai keuntungan tanaman GMO, yaitu mengurangi aplikasi herbisida atau pestisida. Mengurangi penggunaan pupuk, adaptasi perubahan iklim, dan produksi yang meningkat.
Rekayasa genetika dapat menjadi pilihan untuk diaplikasikan dalam mengantisipasi perubahan iklim. Produk GMO telah diadopsi secara global dan terbukti banyak memberikan keuntungan.