Labuan Bajo – Penggunaan dan pemanfaatan aplikasi internet diharapkan dapat mengefisienkan operasional penangkapan ikan oleh nelayan kecil di Indonesia.
Dengan penggunaan internet dan aplikasi tertentu, informasi zona potensi ikan, cuaca dan harga ikan dapat tersedia.
Di samping itu, nelayan juga dapat menghitung biaya bahan bakar minyak yang dibutuhkan untuk mencapai zona tangkap ikan, berdasarkan informasi aplikasi internet.
Hal ini disampaikan dalam kegiatan sosialisasi penggunaan interneu bagi nelayan, Kamis (25/4) di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Kementereian Kelautan dan Perikanan (KKP), Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) dan Ekspedisi Pinsisi Bakti Nusa.
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP, M Zulficar Mochtar mengatakan, sosialisasi penggunaan internet untuk nelayan perlu terus dilakukan mengingat kegiatan penanangkapan ikan di Indonesia saat ini bertumpu pada nelayan kecil. Upaya perlindungan bagi nelayan kecil mutlak dilakukan melalui penyediaan teknologi dan akses komunikasi, agar terjadi percepatan peningkatan taraf hidup nelayan Indonesia.
Menurut Zulficar, keberpihakan pemerintah kepada nelayan kecil saat ini semakin meningkat dengan adanya dukungan BAKTI yang memperkenalkan internet bagi nelayan di pulau terluar dan perbatasan. Karena secara ekonomis lokasi ini belum menarik bagi service provider lainnya untuk menyediakan layanan telekomunikasi.
Komentar tentang post