Ana diikuti oleh Badai Tropis Batsirai yang menghantam pantai Selatan Madagaskar pada tanggal 5 Februari 2022. Ana dan Batsirai adalah badai pertama musim siklon Samudra Hindia Barat Daya 2021-22 (November-April).
Menyusul dua peristiwa itu, dua lagi siklon tropis dan badai lainnya melanda daratan yang menyebabkan banjir lebih lanjut dan meningkatkan jumlah orang yang terkena dampak dan korban jiwa.
Untuk mengevaluasi peran perubahan iklim pada frekuensi dan intensitas curah hujan ekstrim selama badai, para ilmuwan menganalisis pengamatan cuaca dan simulasi komputer untuk membandingkan iklim seperti sekarang ini, setelah pemanasan global sekitar 1,2°C sejak akhir 1800-an, dengan iklim masa lalu, mengikuti metode peer-review.
Analisis difokuskan pada curah hujan, yang menyebabkan banjir yang meluas, selama periode tiga hari terbasah di dua wilayah: Madagaskar, di mana topan Batsirai menyebabkan kerusakan besar, dan wilayah di Malawi dan Mozambik yang paling terkena dampak Badai Tropis Ana.
Kedua kasus tersebut menunjukkan bahwa curah hujan yang terkait dengan badai menjadi lebih intens oleh perubahan iklim dan episode curah hujan ekstrem seperti ini menjadi lebih sering.
Temuan ini konsisten dengan pemahaman ilmiah tentang bagaimana perubahan iklim, yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca manusia, mempengaruhi curah hujan yang tinggi.
Komentar tentang post