Darilaut – Hujan deras disertai badai petir di Arab Saudi pada Kamis (24/11) pekan lalu, mengakibatkan banjir dahsyat dan menciptakan kondisi perjalanan yang berbahaya bagi penduduk.
Jalan yang menghubungkan Jeddah dan Makkah ditutup setelah hujan mulai turun. Kota pelabuhan Jeddah, yang terletak di pantai Laut Merah dan kota terbesar kedua di negara itu, mengalami banjir terparah.
Swimmers di Jeddah dikerahkan untuk menyelamatkan pengendara yang terjebak di dalam kendaraan.
Satgas wilayah Makkah juga mengerahkan 52 tangki air di seluruh wilayah, masing-masing dengan kapasitas membuang 194.000 galon air banjir, serta lebih dari 100 mesin penggali.
“Badai petir yang bergerak lambat menjadi penyebab banjir di seluruh Jeddah pada Kamis,” kata Ahli Meteorologi Senior AccuWeather, Jason Nicholls.
Menurut Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi dalam jangka waktu enam jam, curah hujan setinggi 7 inci (179 mm) yang mencengangkan turun di jantung kota. Banjir hujan terbesar adalah 2,36 inci (60 mm) hujan yang turun hanya dalam dua jam.
Saat hujan lebat dan guntur berlanjut Kamis pagi, permukaan air naik begitu tinggi sehingga kendaraan terendam dan terdampar di jalan. Beberapa ruas jalan tidak bisa dilalui.
Setelah banjir surut, mobil-mobil dibiarkan menumpuk di jalanan setelah terangkut amukan air banjir yang dahsyat.
Komentar tentang post