Darilaut – Banjir dengan tinggi muka air 100-150 sentimeter (cm) merendam tiga desa dan satu kelurahan di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (26/2).
Peristiwa itu terjadi akibat dampak sungai Wae Pesi yang meluap setelah sebelumnya hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai mencatat sebanyak 5 ekor sapi hanyut dan 2 unit perahu nelayan rusak terdampak banjir. Adapun permukiman warga banyak yang terendam banjir dan saat ini masih dalam pendataan.
BPBD Kabupaten Manggarai melaporkan ruas jalan yang menghubungkan Ruteng-Reo tertutup material longsor di titik Gapong dan sekitarnya. Akibatnya mobilitas warga menjadi terhambat.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini cuaca yang mana, hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Manggarai dan sekitarnya hingga Minggu (27/2).
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta kepada seluruh unsur pemangku kebijakan di daerah agar segera mengambil tindakan yang dianggap perlu dalam rangka pencegahan, mitigasi dan peningkatan kapasitas.
Upaya seperti susur sungai, normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan lingkungan di sepanjang aliran sungai dan selokan menjadi penting dilakukan dengan harapan dapat mengurangi dampak bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.
Komentar tentang post